JudulUJI ANTI-TUKAK LAMBUNG EKSTRAK ETANOL DAUN HANTAP (Sterculia Coccinea Jack.) PADA TIKUS PUTIH (Rattus Norvegicus) YANG TERINDUKSI ASETOSAL |
Nama: RUSLIANI NINDY SIRAPPA |
Tahun: 2023 |
Abstrak Daun hantap (Sterculia coccinea Jack.) diketahui mengandung alkaloid, flavonoid, tanin. Kandungan flavonoid yang terkandung pada tumbuhan dapat berfungsi sebagai anti sekresi asam, penghambatan kadar dan aktivitas pepsin serta meningkatkan sekresi mukus lambung dan bikarbonat, selain itu flavonoid jga bekerja sebagai anti-inflamasi dan pertahanan bakteri terhadap tukak lambung. Kandungan tanin pada tumbuhan diketahui dapat memperbaiki luka. Sehingga dengan adanya ketiga kandungan tersebut mampu mencegah terjadinya luka pada lambung Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek anti tukak lambung dan dosis optimum ekstrak etanol daun hantap sebagai anti tukak lambung terhadap tikus putih yang terinduksi asetosal. Ekstrak daun hantap (EEDH) diperoleh dengan cara maserasi menggunakan etanol 96%. Pengujian efek anti tukak lambung yang terinduksi asetosal dilakukan dengan cara memberikan suspensi asetosal 450 mg/KgBB secara oral kemudian selang 3 jam diberikan suspense Na CMC 0,5% (kontrol negatif); Omeprazol 3,6 mg/Kg BB (kontrol positif); dan ekstrak etanol daun hantap dengan masing-masing dosis 50, 100, dan 200 mg/Kg BB selama 7 hari. Pada hari ke-8 tikus dikorbankan dan diambil organ lambungnya untuk dilakukan pengamatan makroskopis. Hasil pengamatan makroskopis lambung pada parameter persen inhibisi tukak menunjukan EEDH dosis 50,100 dan 200 mg/Kg BB tidak memiliki perbedaan yang signifikan (p < 0,05) dengan omeprazole. Peningkatan dosis EEDH menunjukkan persentase inhibisi meningkat tetapi tidak signifikan sehingga dosis optimum EEDH sebagai anti tukak lambung adalah dosis 50 mg/Kg BB. Kata Kunci : Sterculia coccinea Jack, Peptic ulcer, Asetosal |