JudulPENGARUH ADSORBEN TERHADAP KUALITAS MINYAK IKAN SIDAT (Anguilla Marmorata (Q.) Gaimard) FASE SILVER EEL BERDASARKAN KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA DAN PROFIL GC-FID |
Nama: ADETYA MARYANI |
Tahun: 2021 |
Abstrak Minyak ikan sidat mengandung asam lemak tak jenuh yang bermanfaat bagi kesehatan dan berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai komoditas ekspor dalam bidang pangan dan farmasi, namun pemanfaatannya masih terbatas karena terkendala oleh kualitas minyak ikan sidat yang rendah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh adsorben terhadap kualitas minyak ikan sidat (Anguilla marmorata (Q.) Gaimard) fase Silver eel berdasarkan karakteristik fisiko kimia dan profil Gas Chromatography Flame Ionization Detector. Minyak ikan kasar diperoleh melalui ekstraksi sokletasi, kemudian dimurnikan dalam 3 tahap yaitu tahap degumming (asam sitrat 3%) dilanjutkan dengan tahap netralisasi (NaOH 9,5%) kemudian dilanjutkan dengan tahap bleaching menggunakan magnesol XL 3?n bentonit 1%. Minyak ikan murni kemudian diuji organoleptik, FFA, PV, PAV, TOTOKS, bilangan penyabunan, kejernihan, serta komposisi asam lemak dengan metode Gas Chromatography Flame Ionization Detector. Kedua perlakuan menghasilkan minyak yang jernih, aroma khas minyak ikan, dan warna kuning muda. Hasil pengujian pada perlakuan magnesol XL 3% yaitu nilai FFA yaitu 0,503%, PV yaitu 1,811 meq/kg, PAV yaitu 2,667 meq/kg, TOTOKS yaitu 4,478meq/kg, bilangan penyabunan yaitu 159,274 KOH/g, dan kejernihan sebesar 88,233%. Pada perlakuan dengan bentonit 1% yaitu nilai FFA yaitu 0,831%, PV yaitu 3,424 meq/kg, PAV yaitu 3,993 meq/kg, TOTOKS yaitu 7,417 meq/kg, bilangan penyabunan yaitu 173,729 KOH/g, dan kejernihan sebesar 87,167%. Komposisi asam lemak pada minyak ikan yang telah dimurnikan dengan magnesol XL 3% meliputi omega-3, omega-6, dan omega-9 secara berturut-turut sebesar 2,56%; 6,71%; dan 28,90%, sedangkan pada minyak yang dimurnikan dengan bentonit 1% meliputi meliputi omega-3, omega-6, dan omega-9 secara berturut-turut sebesar 3,76%; 7,26%; dan 28,24%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas minyak ikan yang dimurnikan dengan magnesol XL 3?n bentonit 1% telah memenuhi standar IFOS. Hasil terbaik diperoleh pada perlakuan dengan magnesol XL 3?ngan nilai parameter oksidasi yang lebih rendah dibandingkan dengan bentonit 1%. |