JudulEVALUASI TERAPI ANTIBIOTIK PADA PASIEN PENYAKIT INFEKSI BERDASARKAN PEMERIKSAAN SPESIMEN URINE DI KOTA PALU PERIODE 2016-2018 |
Nama: MUHAMMAD SYAUQIE |
Tahun: 2020 |
Abstrak ABSTRAK Data Laboratorium Kesehatan Daerah Kota Palu dari tahun 2016-2018 menyatakan bahwa sebanyak 71 pasien memeriksakan urine untuk di uji kultur. Kultur urine merupakan tes yang dapat mendeteksi bakteri dalam urin. Bakteri merupakan salah satu mikroorganisme penyebab infeksi. Penggunaan antibiotik dapat dievaluasi secara kualitatif. Salah satu metode kualitatif yaitu dengan menggunakan diagram alur gyssens. Berdasarkan laporan tersebut maka perlu dilakukan uji kultur urine dan uji resistensi antibiotik agar dapat mengetahui bakteri apa saja yang telah resisten terhadap obat antibiotik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bakteri apa saja yang telah resisten terhadap obat antibiotik dan mengevaluasi terapi antibiotik menggunakan metode Gyssens pada pasien infeksi berdasarkan pemeriksaan spesimen urine di Kota Palu periode 2016-2018. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan pengumpulan data secara retrospektif. Analisis data pasien menggunakan diagram alur Gyssens. Hasil penelitian menunjukan 71 pasien yang memeriksakan urine. Bakteri yang paling banyak ditemukan yaitu E. Coli (16,90 %) yang telah resisten (100%) terhadap amikasin, amoksisilin, ampisilin, basitrasin, sefaklor, sefaleksin, sefoperazon dan cefotaxime. Antibiotik yang paling banyak digunakan pada terapi empiris yaitu levofloksasin dan ciprofloksasin. Pasien yang memeriksakan spesimen urine berjumlah 71 pasien dan yang masuk dalam kriteria gyssens hanya 8 pasien dan hasil yang didapatkan tidak rasional. Kata kunci : infeksi, spesimen urine, antibiotik, gyssens |