Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulEVALUASI TERAPI ANTIBIOTIK DENGAN METODE GYSSENS PADA PASIEN PENYAKIT INFEKSI BERDASARKAN HASIL PEMERIKSAAN SPESIMEN DARAH DI KOTA PALU PERIODE 2016-2018
Nama: DINA MAGHFIRANI
Tahun: 2020
Abstrak
Antibiotik digunakan untuk mengobati maupun mencegah penyakit infeksi, namun resistensi antibiotik terjadi ketika bakteri tidak sensitif terhadap pemberian antibiotik tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan secara retrospektif untuk menilai kualitas terapi antibiotik dengan metode gyssens berdasarkan uji kultur dan uji resistensi antibiotik dengan spesimen darah di Rumah Sakit di Kota Palu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteri penyebab infeksi yaitu 17 bakteri gram positif (60,72%) dan 11 bakteri gram negatif (39,28%). Bakteri Staphylococcus aureus telah resistensi 100% terhadap Amoxicillin, Amoxicillin + asam klavulanat, Ampisilin, Basitrasin, Cefaclor, Cefotaxime, Ceftriaxone, Cloxacillin, Erythromysin, Kanamicin, Meropenem, Asam Nalidiksat, Neomycin, Streptomicin, Sulfonamida, Vankomisin, Cefadroxil, dan Cephazolin. Sedangkan Listeria monocytogenes telah resisten 100% terhadap Amikasin, Basitrasin, Cephalexin, Cefotaxime, Ceftazidime, Ceftriaxone, Cephalothin, Cloxacillin, Doxycycline, Fosfomycin, Gentamicin, Meropenem, Neomycin, Novobiocin, Oxacillin, Ofloxacin, Pefloxacin, Steptomicin, Sulfonamida, Cefadroxil dan Cephazolin sehingga dapat disimpulkan bahwa bakteri ini telah resisten terhadap antibiotik golongan Penicillin dan Cephalosporin. Hasil analisis kriteria gyssens pada terapi empiris dan definitif didapatkan terapi antibiotik rasional (0%) dan tidak rasional (100%). Kata kunci : Infeksi, resistensi antibiotik, metode gyssens

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up