JudulSTUDI ETNOFARMAKOLOGI TUMBUHAN OBAT PENYAKIT MENCRET PADA SUKU TORAJA KECAMATAN REMBON KABUPATEN TANA TORAJA SULAWESI SELATAN |
Nama: JELLIYANI PAWA TODING KOMBA |
Tahun: 2020 |
Abstrak Mencret adalah perubahan konsistensi tinja disertai dengan peningkatan frekuensi lebih dari 3 kali dalam sehari, termasuk diare dan muntaber. Pada suku Toraja sandro atau penyehat atau tabib lebih di kenal dengan sebutan to ma’dampi yang berarti orang yang mengobati penyakit. Tanaman obat merupakan spesies tanaman yang diketahui, dipercaya dan benar-benar berkhasiat sebagai obat. Tujuan penelitian mengetahui jenis dan bagian tumbuhan yang digunakan penyehat tradisional, cara pengolahan, aturan pakai, jumlah dan lama penggunaan tumbuhan obat dan senyawa yang terkandung dalam tumbuhan berkhasiat obat untuk mengobati penyakit mencret pada suku Toraja yang terdapat di kabupaten Tana Toraja Sulawesi Selatan. Metode yang digunakan yakni Purposive sampling dan teknik wawancara menggunakan open-ended interview. Berdasarkan hasil penelitian tumbuhan obat yang digunakan adalah jambu biji, awar-awar, nangka, sirsak, pepaya, kelapa, kunyit, jahe, meniran dan bawang merah, dengan persentase bagian tumbuhan yang digunakan 37?un, 18% buah, 18% rimpang, 9% kulit batang, 9% umbi, dan seluruh bagian tumbuhan 9%. Cara pengolahan yaitu 37% direbus, 18% diparut, 45 % langsung digunakan, dengan cara penggunaan 1-3 kali sehari. Senyawa yang terkandung pada tumbuhan yang digunakan untuk mengobati penyakit mencret adalah tanin, flavonoid, saponin, alkaloid dan minyak atsiri. Kata kunci : tanaman obat, penyehat tradisional, mencret, Suku Toraja |