JudulPOLA PENGGUNAAN OBAT ANTIKONVULSI PADA PASIEN EPILEPSI RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DI KOTA PALU PERIODE 2016-2018 |
Nama: NURSANDI MEGA PUTRI KOROMPOT |
Tahun: 2020 |
Abstrak ABSTRAK Epilepsi bukan hanya merupakan masalah kesehatan tetapi juga problem sosial, sehingga membutuhkan penanganan serta pengawasan yang ketat dalam pengobatannya. Obat-obat yang digunakan untuk serangan kejang epilepsi disebut antikonvulsi dan anti epilepsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan obat antikonvulsi pada pasien epilepsi. Penelitian dilaksanakan di RSUD Undata, RSD Madani dan RSU Anutapura Palu. Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan secara retrospektif dengan melihat data rekam medik pasien epilepsi periode 2016-2018. Hasil penelitian menunjukkan Karakteristik demografi pasien epilepsi berjenis kelamin perempuan (50,9 %), Usia 0 – 11 tahun (41,8 %), tidak bekerja (18,1 %), pasien dengan tingkat pendidikan SMA (23,6%). Karakteristik klinik pasien epilepsi dengan manifestasi klinik kejang (100 %), lama rawat inap 4-10 hari (41,8 %), diagnosis epilepsi jenis partial seizure (54,5%). Pola penggunaan obat antikonvulsi golongan yang paling banyak digunakan adalah golongan hidantoin jenis obat fenitoin 54,5% dimulai dari fenitoin sediaan kapsul 100 mg 2x1 (29,0 %) dan 100 mg 3x1 (12,7 %) secara oral, sediaan injeksi 50 mg 2x1 (10,9 %) dan 500 mg 2x1 (1,8 %) secara intravena. Maka dapat disimpulkan bahwa pemberian antikonvulsi pada pasien epilepsi disesuaikan dengan indikasi, tipe kejang dan sindrom epilepsi itu sendiri sesuai dengan algoritma pengobatan. Kata kunci: Antikonvulsi, Epilepsi, Hidantoin |