JudulFormulasi Sediaan Mouthwash Dari Ekstrak Air Daun Kelor (Moringa Oleifera Lam.) |
Nama: RICHA HELLEN MARANDE |
Tahun: 2020 |
Abstrak Daun kelor (Moringa oleifera Lam.) merupakan tanaman yang memiliki banyak khasiat, di antaranya sebagai antibakteri. Oleh karena itu dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui besarnya aktivitas antibakteri ekstrak air daun kelor pada konsentrasi 1%, 2%, 3%, 4?n 5% terhadap bakteri Streptococcus mutans dan Staphylococcus aireus, yang kemudian dilanjutkan dengan formulasi sediaan mouthwash serta evaluasi sediaan tersebut. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi sumuran. Parameter yang diukur adalah besarnya diameter zona bening yang terbentuk disekitar sumuran. Hasil penelitian menunjukkan diameter rata-rata zona bening ekstrak air daun kelor (Moringa oleifera Lam.) pada konsentrasi 1%, 2%, 3%, 4?n 5%, secara berturut-turut sebesar 8,27 mm, 10,21 mm, 12,33 mm, 13,29 mm dan 14,6 mm untuk bakteri Streptococcus mutans dan 10,53 mm, 12,30 mm, 13,46 mm, 14,47 mm dan 15,31 mm untuk bakteri Staphylococcus aureus. Dilanjutkan dengan pembuatan formula sediaan mouthwash dengan komposisi terdiri dari ekatrak air daun kelor konsentrasi 2%, tween 80, propilen glikol, natrium benzoat, natrium sakarin, mentol, etanol dan aquades. Evaluasi sediaan mouthwash meliputi uji organoleptik, pH, viskositas dan bobot jenis. Sediaan mouthwash yang didapatkan berwarna coklat kemerahan, aroma mint dengan khas ekstrak memiliki pH sebesar 6,38+-0,11, viskositas sebesar 1,260+-0,047, dan bobot jenis sebesar 1,015 g/ml+-0,002. |