JudulSTUDI ETNOFARMAKOLOGI TUMBUHAN OBAT PENYAKIT DARAH TINGGI PADA SUKU MANDAR DI KABUPATEN PASANGKAYU |
Nama: M ARIFANDI |
Tahun: 2021 |
Abstrak ABSTRAK Darah tinggi adalah nyeri kepala berdenyut disertai kaku kuduk atau kencang pada leher/bahu. Darah tinggi merupakan salah satu faktor resiko utama penyakit kardiovaskular yang menyebabkan 20-50?ri seluruh kematian.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenis tumbuhan dan bagian tumbuhan serta cara penggunaan, lama penggunaan, takaran tumbuhan dan kandungan senyawa yang digunakan sebagai bahan obat tradisional darah tinggi oleh suku mandar di Kabupaten Pasangkayu.penelitian dilakukan secara deskriptif dengan metode kualitatif serta teknik pengambilan sampel snowball sampling. Hasil penelitian ditemukan12 tumbuhan yang terdiri dari 10 family dan bagian yang digunakan yaitu Akar Alang-alang (Imperata cylindrical L.), Daun Sirsak (Annona murucata L.) Daun Belimbing wulu (Averhoa bilimbi L.) Buah Belimbing bintang (Averhoa carambola L.) Daun Kersen (Muntingia calabura L.) Buah&daun Kelapa (Cocos nucifera L). Buah semangka (Citrullus lanatus (Thunb.) Daun Tapak kuda (lalere) (Impomoea pes-caprae L.) Buah Labu siam (Sechium edule (Jacq.) Sw) Akar Jarak pagar (Jatropha curcas L.) Daun Kelor (Moringa olifera Lam) Umbi Bawang putih (Allium sativum L.). Cara pengolahan tumbuhan obat dengan cara direbus merupakan cara yang paling umum dilakukan karena paling efektif dengan cara penggunaan diminum. Takaran yang digunakan yaitu 1x1 gelas 2x1 gelas dan 3x1 gelas. Senyawa yang terdapat dalam tumbuhan obat untuk mengobati penyakit darah tinggi yaitu flavanoid, kalium dan Alisin. Kata kunci : Darah Tinggi, Suku Mandar, Kabupaten Pasangkayu. |