JudulPERBANDINGAN METODE FUZZY GUSTAFSON KESSEL (FGK) DAN POSSIBILISTIC FUZZY C - MEANS (PFCM) DALAM PENGELOMPOKAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI SULAWESI TENGAH BERDASARKAN INDIKATOR STUNTING |
Nama: WAWAN SAPUTRA |
Tahun: 2023 |
Abstrak Stunting terjadi pada anak di bawah usia lima tahun karena kekurangan gizi kronis, terutama pada 1000 HPK, ditandai dengan pertumbuhan yang terhambat atau kurang optimal. Provinsi Sulawesi Tengah memiliki tingkat Stunting yang tinggi, sehingga penting bagi pemerintah untuk menangani masalah Stunting. Penelitian ini bertujuan membandingkan metode Fuzzy Gustafson Kessel dan Possibilistic Fuzzy C-Means untuk mengelompokkan kabupaten/kota di Sulawesi Tengah berdasarkan indikator Stunting. Fuzzy gustafson kessel adalah suatu pengelompokan data yang keberadaan tiap data dalam suatu kelompok ditentukan oleh nilai keanggotaan dan Possibilistic Fuzzy C-Means adalah suatu metode pengelompokan data yang keberadaan tiap data dalam suatu kelompok ditentukan oleh nilai kesesuaian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua metode tersebut menghasilkan 5 cluster optimum dengan karakteristik yang berbeda-beda berdasarkan indikator Stunting. Berdasarkan nilai icdrate minimum bahwa metode Possibilistic Fuzzy C-Means dengan icdrate 0,42 memberikan hasil pengelompokkan yang lebih baik dibandingkan dengan metode Fuzzy Gustafson Kessel. |