JudulAUTOKORELASI SPASIAL UNTUK IDENTIFIKASI SEBARAN KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KABUPATEN/KOTA PULAU SULAWESI |
Nama: SRITASARWATI PUTRAN |
Tahun: 2020 |
Abstrak Penyakit Demam Berdarah Dengue disebabkan oleh virus dengue yang tergolong Arthropod-Borne Virus penyebarannya melalui gigitan nyamuk genus Aedes, terutama Aedes Aegypti. Metode dalam penelitian ini adalah autokorelasi spasial untuk mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi spasial global dan lokal serta pola sebaran kasus DBD di Kabupaten/Kota Pulau Sulawesi menggunakan Moran’s I. Hasil penelitian ini diperoleh autokorelasi spasial global positif pada matriks pembobot invers jarak dengan Nilai Zhitung sebesar 4.8502 lebih besar dari nilai Ztabel sebesar 1.64 sedangkan nilai sig sebesar 0.0000006165 lebih kecil dari taraf signifikansi 5?n nilai Moran’s I sebesar 0.1019580517 berada pada 0 ? I ? 1 mengindikasikan bahwa setiap daerah berdekatan memiliki jumlah kasus DBD yang hampir sama. Sedangkan pengujian autokorelasi spasial lokal (LISA) pada kasus DBD di Kabupaten/Kota Pulau Sulawesi daerah yang signifikan adalah Gowa, Buton, Buton Utara, Muna Barat, Bolaang Mongondow, Minahasa, Minahasa Selatan, Minahasa Utara, Manado, Bitung dan Tomohon. Pola sebaran kasus DBD di Kabupaten/Kota Pulau Sulawesi membentuk pola berkelompok yaitu kelompok daerah rawan penyakit DBD (HH), daerah waspada penyakit DBD (LH), daerah aman penyakit DBD (LL) serta daerah penyebar penyakit DBD (HL). Kata Kunci : DBD, Moran’s I, LISA, Moran Scatterplot. |