JudulPerbanyakan Benalu Batu (Begonia Medicinalis Ardi & D. C. Thomas) Melalui Induksi Kalus Pada Media MS Dengan Penambahan NAA Dan BAP Secara In Vitro |
Nama: JELIANA LUKAS |
Tahun: 2024 |
Abstrak ABSTRAK Benalu batu (Begonia medicinalis Ardi & D. C. Thomas) merupakan Begonia jenis baru yang secara empiris telah digunakan sebagai obat antikanker. Penggunaan tumbuhan ini sebagai bahan obat yang tinggi dapat mengakibatkan eksploitasi di alam, oleh karena itu perlu dilakukan perbanyakan tanaman tersebut sebagai upaya konservasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi terbaik dalam menginduksi kalus Benalu batu (Begonia medicinalis Ardi & D. C. Thomas). Penelitian ini dirancang menggunakan metode eksperimental dengan penambahan konsentrasi NAA (0,5 ppm, 1 ppm, 1,5 ppm dan 2 ppm) dan konsentrasi BAP (0,5 ppm, 1 ppm, 1,5 ppm dan 2 ppm) yang terdiri dari 6 perlakuan dan 3 ulangan, sehingga jumlah perlakuan yang diamati sebanyak 18 botol yang masing-masing botol berisi 2 eksplan. Parameter pengamatan meliputi saat menculnya kalus setelah tanam (HST), persentase eksplan membentuk kalus dan morfologi kalus (warna dan tekstur). Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi terbaik dalam menginduksi kalus yaitu perlakuan NB4 dan NB5 (MS + 1,5 ppm NAA + 1-1,5 ppm BAP). Kata kunci: Begonia medicinalis, Induksi Kalus, NAA, BAP, In Vitro ABSTRACT Benalu batu (Begonia medicinalis Ardi & D. C. Thomas) is a new type of Begonia that has been empirically used as an anticancer drug. The high use of this plant as a medicinal ingredient can lead to exploitation in nature, therefore it is necessary to propagate the plant as a conservation effort. The objective of this research was to evaluate the best concentration in inducing callus Benalu batu (Begonia medicinalis Ardi & D. C. Thomas). This research was designed using the experimental method with addition of NAA concentration (0,5 ppm, 1 ppm, 1,5 ppm and 2 ppm) and BAP concentration (0,5 ppm, 1 ppm, 1,5 ppm and 2 ppm) consisted of 6 treatments and 3 replications, so that the number of treatments observed was 18 bottles, each bottle containing 2 explants. Observation parameters include the time of callus after planting (HST), the percentage of explants formation callus and callus morphology (color and texture). The results showed the best concentration in inducing callus is NB4 and NB5 (MS + 1.5 ppm NAA + 1-1,5 ppm BAP). Keywords: Begonia medicinalis, Callus Induction, NAA, BAP, In Vitro |