JudulPengaruh Pemberian Ekstrak Nilam (Pogostemon Cablin (Blanco) Benth) Sebagai Imunomodulator Untuk Menginduksi Peningkatan Makrofag Dan S- IgA Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus L.) |
Nama: RAWIYA UDU |
Tahun: 2024 |
Abstrak Abstrak Daun nilam (Pogestemon cablin (Blanco) Benth.) merupakan tanaman yang memiliki khasiat sebagai obat terutama pada bagian daunnya yang berpotensi dalam agen imunomodulator. Berdasarkan hasil uji fitokimia secara maserasi daun nilam mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, tanin dan steroid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak nilam mampu berperan sebagai imunomodulator yang ditandai dengan terjadinya peningkatan jumlah makrofag dan s-IgA pada setiap perlakuan percobaan. Penelitian ini memiliki empat perlakuan yaitu kontrol dan konsentrasi ekstrak daun nilam 5%, 10?n 15%, setiap perlakuan kecuali kontrol menerima pemberian ekstrak nilam sebanyak 0,5 ml setiap hari mulai dari hari pertama hingga hari ke-28, kemudian pada hari ke-29 dimatikan. Hasil pengujian imunomodulator menunjukkan bahwa terjadi peningkatan jumlah makrofag pada setiap perlakuan yang diuji. Namun, jumlah makrofag mencapai tingkat optimum pada perlakuan dengan konsentrasi ekstrak daun nilam sebesar 15%, di mana terdapat sebanyak 71,03% makrofag. Pewarnaan dengan giemsa memungkinkan identifikasi dan pengamatan makrofag dengan lebih jelas dalam cairan mukosa usus pada objek glass. Pada pemeriksaan s-IgA dengan metode elisa menunjukkan bahwa terjadi peningkatan ekspresi IgA mulai dari perlakuan 5%, dan optimal pada perlakuan 15% yaitu 45,48%. Berdasarkan paparan dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun nilam mampu berperan sebagai imunomodulator. Kata Kunci : Fitokimia, Makrofag, Pogestemon cablin (Blanco) Benth., s-IgA. Abstract Patchouli leaves (Pogestemon cablin (Blanco) Benth.) are a plant that has medicinal properties, especially the leaves which have potential as an immunomodulatory agent. Based on the results of phytochemical tests, macerated patchouli leaves contain alkaloids, flavonoids, saponins, tannins and steroids. This study aims to determine whether patchouli extract is able to act as an immunomodulator, which is characterized by an increase in the number of macrophages and s-IgA in each experimental treatment. This study had four treatments, namely control and three concentration levels of patchouli leaf extract, namely 5%, 10% and 15%, each treatment except the control received 0.5 ml of patchouli extract every day from the first day to the 28th day, then on the 29th day it was turned off. The results of immunomodulatory testing showed that there was an increase in the number of macrophages in each treatment tested. However, the number of macrophages reached the optimum level in treatment with a concentration of patchouli leaf extract of 15%, where there were 71.03% macrophages. Giemsa staining allows the identification and observation of macrophages more clearly in the intestinal mucosal fluid on a glass slide. Examination of s-IgA using the elisa method showed that there was an increase in IgA expression starting from the 5% treatment, and optimally at the 15% treatment, namely 45.48%. Based on the presentation, it can be concluded that patchouli leaf extract is able to act as an immunomodulator. Keywords : Phytochemicals, Macrophages, Pogestemone cablin (Blanco) |