JudulPEMBERIAN KOMBUCHA KUNYIT (CURCUMA LONGAN INN) DAN BENALU BATU (BEGONIA MEDICINALIS) HASIL FERMENTASI TERHADAP KADAR SGPT DAN GGT HATI TIKUS YANG DIINDUKSI DENGAN MINUMAN BERALKOHOL DAN ASAP ROKOK |
Nama: RIKA DWI ISMI |
Tahun: 2025 |
Abstrak ABSTRAK Kerusakan hati akibat konsumsi minuman beralkohol dan paparan asap rokok merupakan masalah kesehatan yang signifikan dan dapat meningkatkan kadar enzim SGPT “Serum Glutamic Pyruvic Transaminase” dan GGT “Gamma-Glutamyl Transferase” sebagai indikator kerusakan hepatoseluler. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh minuman beralkohol dan asap rokok terhadap kadar SGPT dan GGT serta mengevaluasi efektivitas kombucha kunyit “Curcuma longa” dan benalu batu “Begonia sp.” dalam menurunkan kadar kedua enzim tersebut pada tikus putih “Rattus norvegicus”. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Tikus dibagi dalam beberapa kelompok: kontrol, perlakuan induksi alkohol, asap rokok, kombinasi keduanya, serta masing-masing kelompok perlakuan yang diberikan kombucha. Kombucha diberikan selama 7 hari setelah masa induksi. Kadar SGPT dan GGT diukur untuk menilai kondisi fungsi hati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa induksi minuman beralkohol dan asap rokok secara signifikan meningkatkan kadar SGPT dan GGT. Peningkatan tertinggi terjadi pada kelompok yang menerima kombinasi keduanya. Pemberian kombucha kunyit dan benalu batu menunjukkan penurunan kadar SGPT dan GGT secara signifikan pada semua kelompok perlakuan. Penurunan tertinggi terjadi pada kelompok dengan induksi tunggal, sementara kelompok kombinasi menunjukkan penurunan namun belum mencapai nilai normal. Dapat disimpulkan bahwa kombucha kunyit dan benalu batu memiliki efek hepatoprotektif yang mampu menurunkan kadar SGPT dan GGT pada tikus putih yang mengalami kerusakan hati akibat paparan minuman beralkohol dan asap rokok. Kombucha berpotensi dikembangkan sebagai terapi pendukung alami untuk menjaga kesehatan hati. Kata kunci: Kombucha, SGPT, GGT, kunyit, benalu batu, alkohol, asap rokok, hati. |