Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulAnalisis Kadar Logam Dan Mikroba Pada Tahu Kedelai Yang Tersubstitusi Bungkil Inti Sawit (Palm Kernel Meal)
Nama: FELIX KRISTIANTO POMURUH
Tahun: 2025
Abstrak
Tahu merupakan salah satu produk makanan yang berbahan dasar kedelai yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Dalam rangka mengurangi ketergantungan terhadap kedelai impor serta meningkatkan pemanfaatan hasil samping industri kelapa sawit yaitu Bungkil Inti Sawit (BIS), dilakukan substitusi kedelai dan BIS dalam pembuatan tahu bungkil inti sawit (TABIS). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar logam timbal (Pb), tembaga (Cu), dan merkuri (Hg) serta kandungan mikroba patogen Salmonella typhi (S. typhi), Escherichia coli (E. coli), dan Staphylococcus aureus (S. aureus) dalam TABIS. Pengujian yang digunakan dalam menganalisis kadar logam menggunakan metode Atomic Absorption Spectroscopy (AAS), sedangkan analisis mikroba menggunakan metode Angka Lempeng Total (ALT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar logam Pb (-2,55692 mg/kg), Cu (-0,08941 mg/kg), dan Hg (-0,01565 mg/kg). Nilai konsentrasi pada pengujian logam Pb, Cu dan Hg mengeluarkan hasil Nois (Gangguan alat dalam pengukuran) dan nilai absorbansi mengeluarkan hasil kurang dari LoD (Limit of Detection) berturut-turut 0,50 mg/kg; 0,50 mg/kg; 0,02 mg/kg, dalam TABIS masih berada di bawah ambang batas yang ditetapkan oleh SNI 01-3142-1998. Uji mikrobiologi menunjukkan bahwa tidak terdapat Salmonella typhi (Negatif) dalam sampel, tetapi ditemukan Escherichia coli (3,5×102 CFU/g) dan Staphylococcus aureus (35×103 CFU/g) dalam jumlah yang masih berada dalam batas aman menurut BPOM 2019. Dengan demikian, TABIS dapat dikategorikan aman untuk dikonsumsi dan berpotensi sebagai alternatif sumber pangan berbasis protein nabati.

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up