| JudulPEMANFAATAN MINYAK BIJI KELOR (Moringa Oleifera L) MENJADI BIOFUEL MELALUI METODE HYDROCRACKING DENGAN BANTUAN KATALIS Ni-TiO2 |
| Nama: SULAFIFA |
| Tahun: 2025 |
| Abstrak Ketergantungan pada bahan bakar fosil menimbulkan tantangan serius, baik dari sisi ketersediaan energi maupun dampak lingkungan akibat emisi yang dihasilkan. Salah satu solusi potensial adalah pengembangan biofuel berbasis minyak nabati. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan minyak biji kelor (Moringa oleifera L) sebagai bahan baku biofuel melalui metode hydrocracking dengan bantuan katalis Ni-TiO2, serta menentukan rasio katalis yang optimal dan profil senyawa hasil yang terbentuk. Metode penelitian meliputi ekstraksi minyak biji kelor dengan pelarut n-heksan, pembuatan katalis Ni-TiO2 dengan variasi konsentrasi 1%, 2%, dan 3%, kemudian proses hydrocracking dilakukan pada suhu 350°C dengan analisis produk menggunakan GC-MS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa katalis Ni-TiO2 konsentrasi 1% menghasilkan biofuel paling baik dengan di dominasi senyawa FAME, seperti dodecanoic acid, 1,2,3-propanetriyl ester (46,20%), laurin, 2-capri-1,3-di- (25,20%), dan hexadecanoic acid ester (13,17%). Sementara itu, katalis 3% menghasilkan distribusi fraksi bahan bakar yang lebih mendekati komposisi komersial (gasoline 41,44%, kerosene 21,14%, green diesel 35,96%), meskipun kandungan senyawa FAME menurun akibat meningkatnya produk samping. Dengan demikian, katalis Ni-TiO2 1% lebih optimal untuk menghasilkan biofuel berkualitas tinggi, sedangkan katalis 3% lebih unggul dalam menghasilkan fraksi yang sesuai dengan bahan bakar fosil. Penelitian ini menegaskan bahwa minyak biji kelor berpotensi besar sebagai sumber energi terbarukan ramah lingkungan melalui metode hydrocracking berbasis katalis Ni-TiO?. Kata kunci : minyak biji kelor, biofuel, hydrocracking, katalis Ni-TiO?, GC-MS |