JudulDETEKSI FORMALIN MENGGUNAKAN NANOPARTIKEL BESI OKSIDA (Fe3O4) SEBAGAI PENGEMBANGAN AWAL TEKNOLOGI FOOD SAFETY |
Nama: DEZAL LANDJOMA |
Tahun: 2023 |
Abstrak Formalin merupakan bahan pengawet makanan yang dilarang karena sisa-sisa formalin sangat mengganggu kesehatan bagi yang memakannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas nanopartikel Fe3O4 dalam mendeteksi formalin. Metode yang digunakan adalah kopresipitasi dan juga metode Spektrofotometri UV-Vis. Pengelolahan data menggunakan Software OriginPro 8.5 untuk memperoleh data FWHM nya. Dari hasil penelitian didapatkan untuk penambahan 0 ml senyawa formalin, nilai panjang gelombangnya 333,60 nm; nilai absorban 0,539196 A; nilai FWHM 67,77121. Pada penambahan 0,1 ml senyawa formalin, nilai panjang gelombangnya 330,54 nm; nilai absorban 0,416518 A; nilai FWHM 74,22671. Pada penambahan 0,2 ml senyawa formalin, nilai panjang gelombangnya 326,84 nm; nilai absorban 0,435112 A; nilai FWHM 85.51761. Pada penambahan 0,3 ml senyawa formalin, nilai panjang gelombangnya 321,34 nm; nilai absorban 0,434374 A; nilai FWHM 100,33682. Pada penambahan 0,4 ml senyawa formalin, nilai panjang gelombangnya 312,48 nm; nilai absorban 0,451995 A; nilai FWHM 125,45075. Berdasarkan hasil tersebut, diperoleh nilai gradien grafik penambahan volume terhadap panjang gelombang, absorban dan FWHM secara berurut sebesar -51,44; -0,1565 ; dan 141,47. Serta, hasil penelitian menunjukan bahwa pendeteksian formalin yang terbesar yakni sebesar 23% terjadi pada penambahan formalin sebanyak 0,1 ml. Hal ini menunjukan bahwa nanopartikel Fe3O4 efektif dalam mendeteksi formalin. Kata kunci: Nanopartikel, Formalin, Panjang Gelombang, Absorban, FWHM |