JudulSTUDI HINTERLAND DAN STRATEGI PENGEMBANGAN WILAYAH ANTARA PERBATASAN KOTA PALU DAN KABUPATEN DONGGALA |
Nama: ALIF ANANDA |
Tahun: 2023 |
Abstrak ABSTRAK Alif Ananda (F23118115) dengan judul skripsi “Studi Hinterland Dan Strategi Pengembangan Wilayah Antara Perbatasan Kota Palu Dan Kabupaten Donggala”, Dibimbing oleh Aziz Budianta dan Supriadi Takwim. Wilayah Kota Palu dan wilayah Kabupaten Donggala merupakan wilayah yang berdekatan secara langsung di Provinsi Sulawesi Tengah. Kedua lokasi tersebut merupakan lokasi penelitian tugas akhir peneliti. Kedua wilayah tersebut difokuskan pada wilayah perbatasan antara Kota Palu dengan Kabupaten Donggala. Pengertian Wilayah pinggiran pada dasarnya merupakan wilayah yang paling pinggir atau wilayah pedalaman atau biasa disebut juga dengan wilayah Hinterland. Secara fisik, wilayah pinggiran tersebut dapat dicirikan oleh kegiatan pedesaan rural yang bercampur dengan kegiatan perkotaan rural-urban, atau dapat juga wilayah tersebut sudah fully build-up. Bergantung pada lokasinya, setiap wilayah pinggiran mempunyai karakteristik unik tersendiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji mengenai studi Hinterland dan strategi pengembangan wilayah antara perbatasan Kota Palu dan Kabupaten Donggala di perbatasan sisi Barat dan sisi Utara sebagai dasar rekomendasi strategi pengembangan wilayah. Jenis Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pada Penelitian ini metode yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi, serta analisis yang digunakan yaitu analisis swot, analisis ifas-efas dan analisis spasial. Berdasarkan hasil analisis Pada Wilayah Barat perbatasan Kota Palu dan Kabupaten Donggala yakni (Kelurahan Watusampu dan Desa Loli Oge) dan pada Wilayah Utara perbatasan Kota Palu dan Kabupaten Donggala yakni (Kelurahan Pantoloan Boya dan Desa Wani 1, Wani 2, , Wani Lumbumpetigo) telah teridentifikasi bahwa Wilayah-Wilayah tersebut adalah Wilayah Hinterland, dikarenakan selain di sisi secara administrasif Wilayah tersebut berjauhan dari pusat pemerintahan Kota dan Kabupaten disisi lain Wilayah-Wilayah tersebut di lihat dari segi karakteristik perkotaan (urban) dan pedesaan (rural). Hasil ini, didapatkan dari observasi langsung dan sekaligus melakukan wawancara pada masyarakat setempat, dimana beberapa masyarakat diwawancarai bahwa mereka masih merasakan wilayah tempat tinggal mereka masih ada suasana atau kegiatan dari kedua karakteristik. Setelah hasil dari studi Hinterland, Maka selanjutnya dilakukan strategi pengembangan wilayah yang disesuaikan dengan hasil analisis swot pada penentuan kategori kuadran swot mulai dari kategori kuadran I,II, dan IV terhadap wilayah yang telah teridentifikasi Hinterland, agar wilayah tersebut bisa berkembang lebih baik dan tidak ketinggalan dalam pengembangan wilayah. Kata Kunci : Hinterland, Strategi Pengembangan Wilayah |