JudulKESESUAIAN LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN TANAMAN JAGUNG DAN KEDELAI SEBAGAI PENUNJANG KAWASAN FOOD ESTATE DI KECAMATAN DAMPELAS KABUPATEN DONGGALA |
Nama: REDY FAHRUN |
Tahun: 2024 |
Abstrak ABSTRAK Redy Fahrun (F 231 18 100) dengan judul skripsi “KESESUAIAN LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN TANAMAN JAGUNG DAN KEDELAI SEBAGAI PENUNJANG KAWASAN FOOD ESTATE DI KECAMATAN DAMPELAS KABUPATEN DONGGALA”. Di bimbing oleh bapak “Aziz Budianta dan bapak Sarifuddin. Kecamatan Dampelas, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, memiliki potensi sumber daya alam yang signifikan, terutama lahan dengan karakteristik beragam dan lokasi yang strategis. Oleh karena itu, pemerintah menetapkan wilayah ini sebagai salah satu kawasan food estate di Indonesia. Kawasan food estate ini terletak di Desa Talaga dan Desa Sabang, Kecamatan Dampelas, dengan luas sekitar 1.123,59 hektar. Tanaman pangan yang menjadi prioritas pengembangan di kawasan ini adalah jagung dan kedelai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi karakteristik iklim, tanah, dan topografi di Kecamatan Dampelas, mengevaluasi tingkat kesesuaian lahan untuk tanaman jagung dan kedelai di Kecamatan Dampelas, serta mengidentifikasi faktor-faktor pembatasnya. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif dan menerapkan hukum minimum (matching). Alat analisis yang digunakan adalah analisis spasial dengan metode overlay. Karakteristik iklim di Kecamatan Dampelas ditandai oleh curah hujan rata-rata yang berkisar antara 950-1200 mm/tahun, dengan suhu sekitar 26,5°C dan kelembaban sekitar 82,5%. Jenis tanah yang mendominasi di wilayah ini adalah litosol (sekitar 69%), diikuti oleh latosol (18%), podsolik merah kuning (5%), dan aluvial (7%). Kondisi pH tanah berkisar antara 5,2-7,0. Dari segi topografi, Kecamatan Dampelas memiliki ketinggian antara 0-1000 mdpl dengan kemiringan antara 0 hingga > 65%. Hasil analisis kesesuaian lahan untuk tanaman jagung dan kedelai menunjukkan bahwa kesesuaian lahan tertinggi untuk pengembangan jagung di Kecamatan Dampelas adalah kelas S2 dengan luas 15.473,91 ha, diikuti oleh kelas S3 seluas 8.591,85 ha, dan kelas N seluas 9.709,95 ha. Untuk tanaman kedelai, kelas kesesuaian tertinggi adalah kelas S2 dengan luas 15.478,16 ha, diikuti oleh kelas S3 seluas 8.578,75 ha, dan kelas N seluas 8.709,80 ha. Faktor pembatas utama yang mempengaruhi kesesuaian lahan bagi tanaman jagung dan kedelai meliputi temperatur (tc), ketersediaan air (wa) yang terdiri dari curah hujan dan kelembaban, retensi hara (nr) yang diindikasikan oleh pH H2O, dan bahaya erosi (eh) yang diakibatkan oleh kemiringan lereng Kata Kunci : Karakteristik lahan, Kesesuaian lahan, Jagung, Kedelai |