JudulOptimalisasi Ruang Terbuka HIjau Berdasarkan Distribusi Suhu Permukaan Pada Pusat Kegiatan Wilayah Di Kecamatan Luwuk Kabupaten Banggai |
Nama: DIAN FADILA U DG MAPUNA |
Tahun: 2023 |
Abstrak Perkembangan pembangunan di perkotaan Luwuk sangat pesat, Semakin banyaknya area terbangun di perkotaan membuat berkurangnya ruang terbuka hijau. Saat ini proporsi RTH Publik hanya berkisar 5,2853433 Ha atau 2,52?ri luas wilayah perkotaan yaitu 209,743246 Ha. Perkembangan kota dan kurangnya ruang terbuka hijau publik dari segi kualitas dan kuantitas menyebabkan kota menjadi lebih panas yang dilihat dari suhu perkotaan luwuk yang terus meningkat dan pada waktu tertentu mencapai level suhu udara ekstrim. Hal ini berarti RTHpublik yang ada belum mampu memenuhi fungsi ekologisnya secara maksimal yang jika tidak ditangani akan menyebabkan kota semakin panas. Selain upayah pengoptimalan RTH publik, peran pemanfaatan RTH privat juga dibutuhkan untuk selain menambah luas proporsi RTH, juga menjadi upayah dalam mengontrol kenaikan suhu permukaan dengan adanya vegetasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk merumuskan optimalisasi ruang terbuka hijau berdasarkan distribusi suhu permukaan pada Pusat Kegiatan Wilayah di Kecamatan Luwuk. Pada penelitian ini terbagi atas empat tahapan yaitu: (1)Mengidentifikasi sebaran dan karakteristik RTH di perkotaan Luwuk dengan metode analisis gis; (2)Mengidentifikasi sebaran suhu permukaan di perkotaan Luwuk dengan metode analisis skoring; (3)Menganalisis kriteria aspek penentu optimalisasi RTH dengan metode content analisis; dan (4)Merumuskan arahan optimalisasi RTH berdasarkan distribusi suhu permukaan pada pusat kegiatan wilayah di Kecamatan Luwuk dengan metode triangulasi data. Hasil dari analisis yang dilakukan adalah tersusunnya rumusan optimalisasi ruang terbuka hijau yaitu luas proporsi RTH publik yang ada tetap di pertahankan, dengan pemerintah berupayah menyiapkan dana untuk pengelolaan RTH. Pemerintah perlu bekerja sama dengan masyarakat dan swasta dalam upayah memenuhi standar proprsi RTH di perkotaan dengan mengoptimalkan kurang lebih 78,8515244 ha atau 37,57% pekarangan sebagai RTH privat. Pada wilayah dengan kepadatan bangunan tinggi dan lahan yang terbatas, pengembangan RTH publik dapat di upayakan dengan jalur hijau seperti jalur pedestrian, median jalan, dll, sedangkan untuk RTH privat dapat memanfaatkan dinding tembok sebagai media tanam (Vertikal Garden). Selain itu juga dilakukan penginjauan lahan parkir pada kawasan perdagangan, wilayah pemerintahan, sekolah dan sarana lainnya, dengan menanam, menambah dan mengganti jenis vegetasi yang memiliki fungsi dapat menyerap polusi, menghasilkan oksigen dan peneduh, dengan kerapatan sesuai standar kebijakan pemerintah. |