JudulPEMETAAN SEBARAN PENJARAHAN TERHADAP ASPEK KEKOTAAN PASCA BENCANA 28 SEPTEMBER 2018 DI KOTA PALU |
Nama: DIAN ISLAMIATI |
Tahun: 2021 |
Abstrak Bencana 28 September 2018 di Kota Palu menimbulkan korban jiwa serta kerusakan bangunan dan infrastruktur. Selain itu dampak lain dari bencana alam yang terjadi yaitu penjarahan. Hal ini dikarenakan lambatnya bantuan yang disalurkan. Adapun faktor lainnya yaitu aspek kekotaan secara fisik sangat erat hubungannya dengan tata guna lahan untuk pemanfaatan lahan untuk jaringan jalan dan penggunaan lahan di wilayah perkotaan. Fasilitas-fasilitas yang terdapat di dalam kota berperan penting dalam pengaturan kota. Salah satunya dari aspek keamanan yaitu fasilitas pertahanan dan keamanan negara. Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan metode teknik analisis data kualitatif deskriptif dengan melakukan analisis spasial dengan teknik overlay atau tumpang tindih untuk mengolah data sebaran penjarahan dan penggunaan lahan. Sedangkan untuk data fasilitas pertahanan dan keamanan negara menggunakan teknik buffer yaitu pada jarak 500 m, 1000 m, dan 5.000 m. Hasil dari penelitian ini yaitu terdapat 42 titik penjarahan yang tersebar pada 5 kecamatan yang berada di Kota Palu yaitu Kec. Mantikulore, Kec. Palu Barat, Kec. Palu Selatan, Kec. Palu Timur, dan Kec Tatanga. Titik penjarahan tersebar pada kawasan penggunaan lahan industri, pendidikan, permukiman, serta perdagangan yang termasuk dalam pola ruang kota. Terdapat 17 fasilitas pertahanan dan keamanan negara, 1 titik penjarahan yang termasuk dalam radius keamanan pada radius 500 m, 17 titik penjarahan yang termasuk dalam radius keamanan pada radius 1000 m, dan seluruh titik penjarahan tercakup dalam radius keamanan pada radius 5.000 m, serta titik penjarahan terbanyak terdapat pada jenis jalan arteri dan kolektor. Kata Kunci : Pemetaan, Penjarahan, Aspek Kekotaan. |