ESTD PERPUSTAKAAN UNTAD
ESTD PERPUSTAKAAN UNTAD
| JudulDAMPAK DAN STRATEGI PENGEMBANGAN PEDAGANG KAKI LIMA PASCA RELOKASI DI HUTAN KOTA KAOMBONA |
| Nama: UMI MASYITHAH |
| Tahun: 2022 |
| Abstrak Hutan Kota Kaombona terletak di Jl. Jabal Nur, Kelurahan Talise, Kecamatan Mantikulore yang memiliki luas 95 hektar. Hutan Kota Kaombona terdapat berbagai macam PKL yang direlokasi yaitu ada yang berasal dari Pantai Anjungan Talise, alun-alun kota atau Lapangan Vatulemo, penjual durian Jalur Dua Moh.Yamin, dan penjual pisang S.Parman. Tujuan dari direlokasi PKL ke Hutan Kota Kaombona yaitu untuk menciptakan keindahan kota, kebersihan dan mengurangi kemacetan lalu lintas sehingga dapat membuat masyarakat kota palu menjadi lebih nyaman. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dampak dan strategi pengembangan pedagang kaki lima pasca relokasi di Hutan Kaombona. Populasi penelitian ini adalah para PKL yang direlokasi di Hutan Kota Kaombona. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif, SPSS, dan SWOT. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan primer. Data tersebut dikumpulkan dengan beberapa metode yaitu observasi, kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Data yang didapatkan kemudian diolah dengan menggunakan analisis deskriptif, distribusi frekuensi dan analisis SWOT. Tujuan penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat dampak positif dan negatif dari relokasi PKL. Dampak positif kondisi ekonomi Pedagang Kaki Lima (PKL) terbantu dengan masih banyaknya pembeli yang berdatangan meskipun lokasi berdagang dipindahkan. Sedangkan untuk dampak negatifnya semenjak terjadinya PPKM pendapatan pedagang mengalami penurunan. Sedangkan dampak positif kondisi sosial relokasi PKL dari segi hubungan antar pedagang hingga kerja sama dan interaksi sosial terjalin dengan baik, bahkan semenjak adanya relokasi pedagang semakin bisa menambah teman. Sedangkan dari segi kenyamanan pedagang merasa nyaman karena tempat yang di sediakan pemerintah gratis. Serta untuk sarana dan prasarananya sendiri bisa dibilang sudah memadai. Sedangkan untuk dampak negatifnya masih kurangnya seksi keamanan. |