JudulTRAUMA HEALING CENTER DI KOTA PALU |
Nama: SITI NURSAM LABASO |
Tahun: 2023 |
Abstrak Siti Nursyam Labaso (Stb. F221 19 164) Trauma Healing Center Di Kota Palu, Dibimbing Oleh Lutfiah, S.T.,M.Sc (NIP. 19721009 199802 2 003) Indonesia yang terletak pada pertemuan tiga lempeng yaitu Eurasia, Australia, dan Pasifik sehingga sering terjadi gempa. Bencana gempa bumi dan tsunami besar yang terakhir terjadi pada jumat 28 Septembet 2018 di Kota Palu, yang menelan kurang lebih 2.045 orang yang menjadi korban dari bencana itu. Tsunami yang diawali dengan gempa yang berkekuatan 7,4 skala Richter dengan pusat gempa terletak di 26 km utara Donggala dan 80 km barat laut kota Palu yang terjadi hanya beberapa detik tetapi menelan banyak korban jiwa. WHO memperkirakan 50% ( populasi ) akan mengalami trauma dan sebesar 5 – 10% memerlukan perawatan khusus. Sebuah survei (diluar WHO) mengatakan 40% stress pascatsunami dialami oleh anak – anak. Survei dan penelitian yang dilakukan menemukan adanya 3 jenis gangguan kesehatan mental pada orang – orang yang selamat Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode peneltian arsitektur berdasarkan analisis Konsep Makro dan Mikro, pengumpulan data dilakukan dengan observasi secara langsung. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan dengan mengumpulkan data-data melalui studi literatur terkait. Berdasarkan hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa Pusat rehabilitasi mampu memberikan kemudahan secara ekonomi agar segala kalangan sosial masyarakat mampu menggunakan pusat rehabilitasi ini dan terbebasnya batasan umur untuk menerima fasilitasfasilitas yang ada di pusat rehabilitasi ini. Meningkatkan kualitas kesehatan traumatik dengan adanya Psikiater dan tim medis yang khusus menangani trauma, serta aksesibilitas yang mudah digunakan bagi 31 tuna daksa untuk pencapaian dari luar ke dalam gedung maupun dari dalam gedung hingga ke luar area pusat rehabilitasi. Kata Kunci : Pusat Pemulihan, Trauma, Kota Palu |