JudulWaterfront Di Pantai Talise Dengan Penerapan Konsep Mitigasi Bencana |
Nama: MUH ARMAN |
Tahun: 2024 |
Abstrak pada tahun 2018 terjadi peristiwa Gempa bumi, tsunami, dan liquifaksi di kota palu. bencana alam besar yang mengguncang kota palu mengakibatkan beberapa fasilitas, lingkungan dan infstruktur mengalami kerusakan yang cukup parah tak terkecuali kerusakan lingkungan pesisir yang terjadi di sekitaran kawasan pantai talise dan juga disekitaran pantai talise beberapa pedagang mendirikan area cafenya tepat berada diatas tanggul Tentu saja hal ini dapat merusak dan mengganggu ekosistem sekitar pantai dan sirkulasi area sekitaran pantai, dan selain itu hampir semua nelayan menjadikan pesisir pantai talise sebagai area bersandar nya perahu-perahu mereka. tentu saja ini akan menutupi pemandangan indah di teluk palu serta menghilangkan citra pesisir pantai talise. Bangunanbangunan yang rusak akibat bencana alam juga masih terdapat di titik tertentu di pantai talise tentu saja hal tersebut akan merusak estetika serta keselarasan antar bangunan jika dibangun di sekitar waterfront. Metode penelitian yang akan digunakan adalah Metode Perancangan Arsitektur. Metode perancangan arsitektur merupakan rangkaian tahapan kerja dalam merancang suatu objek meliputi analisis, sintesis konsep, serta gambaran rancangan. Penelitian ini mengutamakan data dan fakta sebagai dasar atau sumber ide pada perancangan. tapak berada di lokasi yang cukup strategis untuk dibangun sebuah waterfront area, karena salah satu syarat pembangunan waterfront area adalah salah satunya berada di permukiman penduduk dan terdapat aktivitas berupa perdagangan jasa dan perkantoran Untuk desain waterfront harus mengakomodasi penduduk sekitar khususnya penduduk nelayan pantai talise serta pelaku usaha di sekitar kawasan Waterfront area serta merespon keadaan tapak yang berlokasi di area zona rawan bencana tsunami. Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa perancangan Waterfront di pantai talise sebagai wadah untuk pengunjung pantai talise untuk melakukan berbagai jenis kegiatan yang bersifat hiburan dan rekrasi keluarga, dan menjadi tempas pusat pembelajaran terkait Kebencanaan terkhususnya bencana tsunami di kota palu. Dengan tujuan meningkatkan parawisata kota palu |