JudulPERANCANGAN KANTOR SATPOLAIR MOROWALI |
Nama: I WAYAN SUANTANA |
Tahun: 2022 |
Abstrak ABSTRAK I Wayan Suantana. F221 15 024, Perancangan Kantor Satpolair Morowali Dibimbing oleh Fratika Julia, ST.,MT. Banyaknya pelanggaran hukum yang terjadi diwilayah perairan morowali diantaranya pencemaran lingkungan perairan, penyeludupan narkoba, penyeludupan tenaga kerja asing yang ilegal dan masih banyak lagi. Untuk menjamin keefektifan agar terselenggaranya perlindungan dan pengawasan di perairan tersebut, maka sangat dibutuhkan peran dari aparat penegak hukum yang ikut mengawasi dan melindungi perairan di kabupaten Morowali. Dalam hal ini dibutuhkannya badan kepolisian yang wilayah pengawasannya berada di perairan yakni Polisi Perairan (polair) dalam cakupan wilayah pengawasannya skala kabupaten/kota yang disebut satuan polisi perairan (SATPOLAIR). Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode analisis deskriptif yang berdasarkan hasil analisis tapak Kawasan pada lokasi penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data melalui survey lapangan secara langsung, baik berupa pengumpulan data primer secara makro maupun pengumpulan data sekunder secara mikro. Analisa tersebut dijadikan dasar pertimbangan untuk menarik sebuah kesimpulan dalam merumuskan suatu konsep acuan perancangan arsitektur. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa untuk merancang bangunan kepolisian harus sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan namun juga memerhatikan konsep arsitekturnya agar terciptanya keselarasan, keindahan dan kenyamanan yang mewadahi aktifitas pengguna di Kawasan Kantor Satpolair Morowali. Kata Kunci : Perancangan, kantor satpolair,Morowali ABSTRACT I Wayan Suantana. F221 15 024, Morowali Satpolair office design Supervised by Fratika Julia, ST., MT. The number of law violations that occur in the Morowali waters area include pollution of the aquatic environment, drug smuggling, smuggling of illegal foreign workers and many more. To ensure the effectiveness of the implementation of protection and supervision in these waters, the role of law enforcement officers who participate in monitoring and protecting the waters in Morowali district is very much needed. In this case, it is necessary to have a police agency whose supervision area is in the waters, namely the Water Police (POLAIR) within the scope of its supervision area on a district/city scale called the Satuan Polisi Peraian (SATPOLAIR). The method used in this paper is a descriptive analysis method based on the results of site site analysis at the research location. Data collection is done by collecting data through direct field surveys, either in the form of macro primary data collection or micro secondary data collection. The analysis is used as a basis for consideration to draw a conclusion in formulating a reference concept for architectural design. The results of the study indicate that to design the police building, it must comply with the established regulations but also pay attention to the architectural concept in order to create harmony, beauty and comfort that accommodates user activities in the Morowali Satpolair Office Area. Keywords : planning, Satpolair office, Morowali |