JudulTINJAUAN PEMASANGAN JARING KAWAT STANDAR (WIRE MESH) PADA PROYEK PENANGANAN LONGSORAN TAWAELI - NUPABOMBA - KEBUN KOPI - TOBOLI V |
Nama: IRNAWATY NURSAM HADADE |
Tahun: 2020 |
Abstrak Wilayah Kebun Kopi merupakan wilayah yang menghubungkan Kabupaten Parigi Moutong dan Kota Palu. Wilayah tersebut merupakan daerah pegunungan yang memiliki kondisi lereng yang mudah longsor terutama pada musim hujan. Akibat sering terjadinya longsor di wilayah Kebun Kopi efek yang ditimbulkan pada kerusakan jalan sehingga menimbulkan terhambatnya akses transportasi, maka perlu dilakukan penanganan khusus untuk meminimalisir kerusakan yang terjadi pada jalan di wilayah Kebun Kopi KM. 51 hingga KM 52 longsor pada lereng yaitu dengan cara melakukan penanganan dengan perkuatan lereng menggunakan geosintetik. Penanganan longsoran pada Proyek Penanganan Longsoran Tawaeli – Nupabomba – Kebun Kopi – Toboli V menggunakan jaring kawat standar dengan material Stainless Steel atau terbuat dari bahan kawat baja soft tempered yang dilapisi dengan bahan perlindungan dari kondisi yaitu Zn-Al dan dapat ditambahkan lapisan PVC sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi umum penggunaannya dengan kuat tarik minimum 51,1 kN/m (setara dengan 3.500 lb/feet), diameter kabel 3mm, dan ukuran bukaan jaring maksimum 114mm. Angkur Sling berupa sling dengan diameter 1,905 cm (setara ¾ inch) digunakan untuk menggantung Jaring Kawat yang kemudian digunakan Material Grouting untuk mengisi celah lubang yang dibuat pada angkur (angkur sling dan angkur pin) dan juga untuk mengisi celah-celah rekahan batuan. Grouting memiliki kuat tekan umur 28 hari21 MPa dengan faktor air semen 0,4 sampai 0,5. |