| JudulEFEKTIVITAS PENGOLAHAN DENGAN METODE FITOREMEDIASI MENGGUNAKAN TANAMAN BUNDUNG DALAM MENURUNKAN KADAR AIR LIMBAH |
| Nama: TAUFIQURRAHMAN LEWA |
| Tahun: 2025 |
| Abstrak Aktivitas perdagangan di pasar ikan menghasilkan limbah cair dengan kandungan bahan organik, protein, lemak, serta padatan tersuspensi yang tinggi. Pasar Ikan Masomba di Kota Palu merupakan salah satu pasar tradisional dengan aktivitas padat, di mana limbah cair yang dihasilkan memiliki kadar Total Suspended Solids (TSS), dan Total Dissolved Solids (TDS) melebihi baku mutu berdasarkan Permen LHK No. 5 Tahun 2014. Oleh karena itu, diperlukan metode pengolahan yang efektif, murah, dan ramah lingkungan. Fitoremediasi dengan tanaman air menjadi salah satu alternatif yang potensial, khususnya dengan menggunakan tanaman bundung (Scirpus grossus) yang dikenal mampu menyerap dan menurunkan kandungan polutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas tanaman bundung dalam menurunkan kadar kekeruhan, TSS, dan TDS pada limbah cair Pasar Ikan Masomba. Metode penelitian dilakukan dengan eksperimen menggunakan variasi jumlah tanaman (6 dan 12 batang) serta waktu tinggal (3, 6, dan 9 hari). Sampel limbah diambil dari saluran utama pasar dan diuji di laboratorium menggunakan parameter kekeruhan, TSS, dan TDS. Analisis dilakukan dengan membandingkan hasil perlakuan terhadap baku mutu serta uji ANOVA untuk menilai pengaruh jumlah tanaman dan waktu tinggal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi awal limbah cair memiliki kekeruhan 127 NTU, TSS 184 mg/L, dan TDS 2498 mg/L, yang seluruhnya melebihi ambang batas. Perlakuan dengan 6 tanaman sempat menurunkan TSS hingga 54 mg/L pada hari ke-6, tetapi meningkat kembali pada hari ke-9. Sebaliknya, perlakuan dengan 12 tanaman lebih konsisten menurunkan TSS hingga 39 mg/L pada hari ke-9, sehingga memenuhi baku mutu. Pada kekeruhan, media 12 tanaman menurunkan nilai hingga 22,7 NTU pada hari ke-6, meskipun belum sesuai standar. Parameter TDS menunjukkan fluktuasi dengan penurunan pada hari ke-6 namun kembali meningkat pada hari ke-9 akibat peluruhan biomassa. Kesimpulan penelitian ini adalah fitoremediasi dengan tanaman bundung cukup efektif dalam menurunkan TSS, tetapi kurang optimal pada parameter kekeruhan dan TDS. Optimalisasi jumlah tanaman serta durasi proses diperlukan agar hasil lebih konsisten. Penelitian ini dapat menjadi acuan dalam pengelolaan limbah cair pasar ikan secara sederhana, murah, dan ramah lingkungan. Kata kunci: Limbah cair, Fitoremediasi, Tanaman Bundung. |