JudulGeospasial Kelayakan Air Tanah Dangkal Dengan Menggunakan Arcgis Untuk Kebutuhan Air Bersih Masyarakat Tikke Raya, Pasangkayu |
Nama: SUHAELA.S |
Tahun: 2025 |
Abstrak Keberadaan air tanah dangkal (sumur) di masyarakat belum tentu menjamin kualitas airnya tinggi, hal ini dikarenakan air tanah yang digunakan merupakan air tanah dangkal yang pada kenyataannya merupakan air tanah yang mudah tercemar melalui rembesan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kualitas air tanah dangkal di Desa Pajalele, Kecamatan Tikke Raya, Kabupaten Pasangkayu serta memetakan zona kelayakan air tanah dengan menggunakan pendekatan geospasial melalui perangkat lunak ArcGIS. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, dengan pengambilan 25 sampel air sumur gali yang dianalisis berdasarkan parameter fisik (bau, rasa, suhu) dan kimia (pH, TDS, mangan, besi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu semua sampel berada dalam kisaran layak (28–33°C), namun sebanyak 52% sampel berbau dan 44% memiliki rasa logam, yang tidak sesuai dengan baku mutu air bersih. Parameter TDS hanya 1 titik yang melebihi batas maksimal (300 mg/L), sedangkan mangan melebihi ambang batas di 8 titik, dan kandungan besi sangat tinggi di beberapa titik (hingga >10 mg/L). Indeks Pencemaran mengklasifikasikan 11 titik dalam kategori baik, 12 titik cemar ringan, dan 2 titik cemar sedang. Melalui pemetaan spasial dengan metode interpolasi IDW, ditemukan bahwa zona pencemar logam berat terkonsentrasi di bagian timur dan tengah wilayah. |