| JudulKORELASI DATA PENGEBORAN DAN DATA GEOLISTRIK DI LINE 01 DAN LINE 02 PADA PT. X KABUPATEN MOROWALI |
| Nama: NALDI WILLIAM LINGKUA |
| Tahun: 2025 |
| Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengintegrasikan data geolistrik metode Electrical Resistivity Tomography (ERT) dengan data pemboran (borlog) guna mengidentifikasi zonasi litologi dan potensi lateritisasi batuan ultramafik di wilayah eksplorasi nikel PT. Artha Bumi Mineral. Pengukuran dilakukan pada delapan lintasan (Line 01–08), dengan konfigurasi Wenner dan spasi elektroda 5 meter. Interpretasi hasil inversi resistivitas dikorelasikan secara langsung dengan data bor yang mencakup litologi overburden, limonit, saprolit, boulder, dan batuan dasar (bedrock). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebaran litologi secara umum konsisten secara lateral dan vertikal di seluruh lintasan, dengan ketebalan limonit berkisar antara 1–17 meter dan saprolit berkembang mulai dari 17 hingga >26 meter. Nilai resistivitas menengah (200–700 ohm.m) mengindikasikan zona limonit, sedangkan nilai resistivitas tinggi (>1000 ohm.m) menunjukkan keberadaan saprolit dan bedrock. Pada beberapa lintasan (terutama Line 02, 04, dan 05), boulder terdeteksi sebagai anomali lokal dengan resistivitas tinggi yang tidak seragam. Selain itu, pada Line 08 teridentifikasi zona resistivitas sangat rendah (<200 ohm.m) yang ditafsirkan sebagai lapisan jenuh air (akuifer dangkal), meskipun tidak tercatat dalam data bor. Secara umum, metode ERT terbukti efektif dalam menggambarkan perkembangan profil pelapukan laterit secara non-destruktif, serta mampu mengidentifikasi batas antar litologi dan potensi anomali hidrogeologi. Hasil ini memberikan dasar yang kuat untuk perencanaan eksplorasi nikel laterit lanjutan, estimasi cadangan. |