JudulPENENTUAN LOKASI DAN DESAIN PERHENTIAN BUS TRANS PALU (STUDI KASUS : KORIDOR 1 DAN 3) |
Nama: AGUS ADIJAYA PRATAMA |
Tahun: 2025 |
Abstrak ABSTRAK Agus Adijaya Pratama F11223027, “Penentuan Lokasi Dan Desain Perhentian Bus Trans Palu (Studi Kasus : Koridor 1 dan 3)”. Dibimbing oleh Taslim Bahar dan Novita Pradani. Koridor 1 dan 3 Bus Trans Palu belum tersedia halte sebagai fasilitas pendukung dan masih banyak titik kantong penumpang yang belum terfasilitasi oleh halte atau Bus Stop. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi eksisting tempat perhentian , menentukan jumlah kebutuhan halte dan mengetahui lokasi dan desain tempat perhentian pada koridor 1 dan 3 Bus Trans Palu. Hasil survey yang dilakukan peneliti, di dapatkan jarak kemauan berjalan kaki dari 600 responden yaitu 200 meter. Penentuan kebutuhan halte yaitu dengan melakukan metode analisis buffer untuk mengetahui potensi tata guna lahan di sepanjang koridor, kemudian menghitung kebutuhan halte setiap segmen dengan jarak halte 400 meter sesuai dengan jarak kemauan orang berjalan kaki. Penentuan Lokasi halte memperhatikan penentuan jenis kelompok tempat perhentian kendaraan penumpang umum. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, Kondisi eksisting pada Koridor 1 yaitu memiliki 32 tempat pemberhentian bus yang terdiri dari 23 rambu bus stop, 1 halte permanen (Halte Pegadaian) dan 8 titik permberhentian tanpa fasilitas. Koridor 3M memiliki 15 tempat permberhentian bus yang terdiri dari 9 rambu bus stop dan 6 titik pemberhentian tanpa fasilitas. Koridor 3Y memiliki 21 tempat pemberhentian bus yang terdiri dari 9 rambu bus stop, 1 halte permanen (Halte Gatot Subroto) dan 11 titik pemberhentian tanpa fasilitas. Jumlah kebutuhan halte berdasarkan hasil analisis yaitu pada koridor 1 berjumlah 84 Halte, koridor 3M berjumlah 30 Halte dan koridor 3Y berjumlah 39 Halte. Kata Kunci : Koridor, Halte, Buffer. |