JudulPENENTUAN PRIORITAS PEMILIHAN JENIS PERKERASAN JALAN DENGAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA PAKET PEKERJAAN REHABILITASI JALAN KOTA PALU |
Nama: KETUT GENDROYONO |
Tahun: 2024 |
Abstrak Kondisi kebijakan dan politik anggaran sangat berpengaruh pada penentuan ruas dan jenis perkerasan oleh penyelenggara jalan, banyaknya usulan perbaikan jalan setiap tahunnya tidak sebanding dengan jumlah anggaran yang tersedia. Hal ini sangat berpengaruh pada penentuan jenis perkerasan jalan, dimana penyelenggara jalan akan memilih jenis perkerasan jalan yang lebih ekonomis yang menyesuaikan dengan anggaran yang tersedia untuk memenuhi kepetingan tersebut, walaupun secara teknis akan berdampak pada tidak tercapainya umur rencana yang berakibat pada tingginya biaya pemeliharaan. Studi ini secara khusus mencoba menerapkan metode AHP (analytic hierarchy process) dalam kepentingan perumusan dan pengambilan keputusan dalam penentuan prioritas pemilihan jenis perkerasan jalan. Diharapkan melalui studi ini dapat dibuktikan bahwa metode AHP dapat membantu para pengambil kebijakan khususnya dalam lingkup pemeritah daerah agar pengambilan keputusan lebih obyektif.Metode studi ini mencakup metode pengambilan data dan metode analisis. Untuk pengambilan data, studi ini menggunakan metode kuesioner, terdapat 12 responden yang dianggap ahli dan berpengalaman lebih dari 10 tahun di bidang jalan dan jembatan. Berdasarkan analisis urutan bobot prioritas kriteria terhadap prioritas pemilihan jenis perkerasan jalan yaitu kirteria teknis memiliki bobot tertinggi yaitu 0,344, selanjutnya kriteria kebijakan memiliki nilai bobot tertinggi kedua dengan bobot nilai 0,247, diurutan ketiga adalah kriteria biaya dengan nilai bobot sebesar 0,230 dan yang terakhir adalah kriteria pelaksanaan bobot nilai 0,178. Urutan alternatif jenis perkerasan jalan untuk rehabilitasi jalan di kota palu adalah : 1) AC-WC (Aspal Concret Wearing Course) (19,3%), 2) Lapen (Lapis Penetrasi Macadam) (18,3%), 3) HRS (Hot Roller Sheet) (16,5%), 4) Latasir (Sand Sheet) (16,3%), 5) Composit Pavement (15,4%), 6) Rigid Pavement ( 14,2%). Kata kunci : Anggaran rehabilitasi jalan, kriteria yang berpengaruh , alternatif pemilihan jenis perkerasan jalan. |