JudulPengaruh Modulus Elastisitas Lapis Permukaan Beraspal Terhadap Kedalaman Rutting Saat Retak Halus |
Nama: A.A BRIGITA A. KUMARA |
Tahun: 2023 |
Abstrak Seiring dengan pertumbuhan lalu lintas yang semakin meningkat di Ruas Jalan Taweli – Pantoloan mengakibatkan peningkatan beban lalu lintas yang melewati jalan tersebut dan mendorong terjadinya kerusakan berupa rutting dan retak pada perkerasan jalan. Modulus elastisitas merupakan faktor penting yang akan mempengaruhi kinerja perkerasan aspal, sehingga perlu diketahui bagaimana pengaruh modulus elastisitas terhadap prediksi waktu terjadinya kerusakan retak halus, retak lebar, retak 50?n kedalaman rutting yang terjadi. Dalam meprediksi waktu terjadinya kerusakan retak halus, retak lebar, retak 50?n rutting digunakan model Highway Development and Management (HDM) generasi ke III, dari data CBR tanah dasar dan LHR di Ruas Jalan Tawaeeli – Pantoloan direncanakan umur layanan perkerasan selama 5, 10, 15 dan 20 tahun. Dari hasil penelitian didapatkan semakin meningkat masa layan atau umur rencana maka semakin besar nilai beban lalu lintasnya, yang mana dengan meningkatnya beban lalu lintas maka ketebalan lapis permukaan beraspal juga semakin tebal dan semakin cepat jalan tersebut akan diprediksi mengalami retak halus, retak lebar dan retak 50%. Dengan variasi modulus elastisitas didapatkan semakin rendah nilai modulus elastisitas campuran beraspal (Sme) maka semakin cepat terjadinya retak pada suatu perkerasan jalan dalam melayani beban lalu lintas yang ada dan begitu sebaliknya. Pengaruh Retak Halus (TYN), Retak Lebar (TYW) dan Retak 50% terhadap kedalaman Rutting (RDM) yaitu semakin lama masa layan suatu jalan sampai terjadinya retak halus, retak lebar dan retak 50% maka semakin dalam rutting yang terjadi. Kata Kunci : Modulus Elastisitas, Retak Halus, Retak Lebar, Retak 50%,Rutting. |