Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulSTUDI LAJU INFILTRASI MENGGUNAKAN MODEL PHILIP PADA BERBAGAI TUTUPAN LAHAN DI DAS BANGGA
Nama: SHARA DWI RAHAYU
Tahun: 2025
Abstrak
Daerah daratan yang dibatasi oleh punggung gunung dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air hujan ke danau atau laut secara alamiah, disebut daerah aliran sungai (DAS). Batas daratan ditentukan oleh topografi dan batas laut dipengaruhi oleh aktivitas daratan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur laju infiltrasi dengan menggunakan model Philip pada berbagai tipe tutupan lahan di DAS Bangga. Penelitian dilakukan di wilayah DAS Bangga yang merupakan bagian dari anak sungai Palu. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa peta DAS Bangga untuk menentukan lokasi pengukuran. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat infiltrometer cincin ganda dan metode Philip. Data hasil pengukuran infiltrasi dicatat, dihitung, dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik. Data primer yang digunakan diambil dari perhitungan sebelumnya dengan total 41 titik, dimana pemukiman sebanyak 5 titik, lahan terbuka 7 titik, kebun 6 titik, hutan (kondisi kering) 12 titik, dan hutan (kondisi basah) 11 titik. Data tanah seperti kadar air, berat jenis, dan permeabilitas diuji di Laboratorium Mekanika Tanah, Fakultas Teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju infiltrasi awal dan konstan berbeda tergantung pada jenis tutupan lahan yang berbeda. Pada lahan perumahan, laju infiltrasi awal tertinggi yang diukur dengan metode Philip berkisar antara 2,21 - 2,21 cm/jam, sedangkan laju infiltrasi konstan adalah 2,13 - 2,13 cm/jam. Keduanya termasuk dalam kategori sedang. Pada lahan terbuka, laju infiltrasi awal tertinggi menurut Philip berkisar antara 0,86 - 0,28 cm/jam dan laju infiltrasi konstan 0,96 - 0,33 cm/jam, yang tergolong cukup lambat. Di area kebun, laju infiltrasi awal tertinggi berada pada kisaran 0,61-0,14 cm/jam dan laju infiltrasi konstan berkisar antara 0,68-0,18 cm/jam. Keduanya juga tergolong lambat sedang. Di hutan kering, laju infiltrasi awal tertinggi Philip berkisar antara 0,96-82 cm/jam dan laju infiltrasi konstan berkisar antara 1,05-0,82 cm/jam; keduanya diklasifikasikan sebagai lambat sedang. Sementara itu, di hutan basah, laju infiltrasi awal tertinggi Philip adalah 0,94 hingga 0,79 cm/jam dan laju infiltrasi konstan 1,01 hingga 0,86 cm/jam, yang juga diklasifikasikan sebagai sedang lambat. Berdasarkan hasil analisis, model Philip tidak sesuai untuk menggambarkan laju infiltrasi di lapangan, sehingga tidak dapat digunakan untuk memperkirakan infiltrasi. Kata kunci : DAS Bangga, laju infiltrasi, model Philip, double ring infiltrometer

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up