JudulPENGARUH INTENSITAS HUJAN DAN AKAR VEGETASI TERHADAP STABILITAS LERENG PADA RUAS JALAN TAWAELI – TOBOLI KM 38+881 DENGAN MENGGUNAKAN METODE IRISAN SEDERHANA |
Nama: NALDI RIZKI JIWANDANI |
Tahun: 2025 |
Abstrak Kondisi geografis Kota Palu yang terletak di antara bukit bisa meningkatkan risiko bencana longsor dibeberapa titik lereng terutama di ruas jalan Tawaeli–Toboli pada saat musim hujan risiko terjadinya longsor lebih tinggi pada lereng yang minim vegetasi. Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengaruh intensitas hujan serta peran akar vegetasi dalam mengatasi masalah longsor, dimana keberadaan vegetasi sangat penting mengingat besarnya curah hujan di area tersebut. Penelitian ini menggunakan metode Irisan (Slice Method) dengan bantuan program geostudio untuk menganalisis faktor keamanan lereng tanpa akar dan adanya akar vegetasi. Dalam menentukan perbandingan pengaruh akar vegetasi terhadap stabilitas lereng digunakan pengujian geser langsung untuk mendapatkan nilai Kuat geser tanah. Hasil dari pengujian geser langsung didapatkan nilai kuat geser tanah tanpa akar sebesar 116,81 kN/m2 Kemudian, terjadi peningkatan nilai kuat geser tanah dengan akar vegetasi sebesar 318,56 kN/m2. Hal ini menunjukkan bahwa tanah tanpa akar vegetasi memiliki kekuatan geser yang rendah dalam menahan geseran dan keberadaan akar vegetasi pada tanah secara signifikan meningkatkan kekuatan geser tanah dan memperkuat tanah dalam meningkatkan stabilitas. Dalam analisis stabilitas lereng menunjukkan bahwa faktor keamanan pada lereng tanpa vegetasi adalah 1,27, meningkat menjadi 2,10 pada lereng dengan seluruh vegetasi, dan 1,56 pada lereng dengan sebagian vegetasi. Dengan ini vegetasi terbukti secara signifikan meningkatkan stabilitas lereng dengan faktor keamanan (FK) lebih tinggi pada lereng yang sepenuhnya tertutup vegetasi. Meski hujan intensitas tinggi sedikit menurunkan FK, penurunan ini tidak signifikan pada lereng bervegetasi. Kata kunci: Tawaeli-Toboli, Stabilitas Lereng, Vegetasi, Faktor Keamanan, Geostudio |