Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulSTUDI HUBUNGAN INTENSITAS HUJAN DAN TINGKAT KEJENUHAN TANAH TERHADAP STABILITAS LERENG PADA DAERAH KEBUN KOPI KM 48+702
Nama: NURUL ANISA
Tahun: 2025
Abstrak
Ruas jalan Tawaeli-Toboli merupakan salah satu ruas yang paling penting di Sulawesi Tengah, karena sebagai ruas jalan penghubung kota-kota di Sulawesi Tengah. Pada 13 Juli 2022 terjadi longsor pada lereng di ruas jalan Tawaeli-Toboli Km 48+708. Kejadian longsor ini merupakan salah satu kejadian longsor dari beberapa longsor yang terjadi dan kejadian longsor lebih sering terjadi pada musim penghujan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi lereng dengan geolistrik resistivitas untuk menduga jenis lapisan tanah, mengetahui karakteristik tanah pada ruas jalan Tawaeli-Toboli pada lereng kebun kopi khususnya KM 48+702. Input data dan analisis dilakukan dengan menggunakan metode elemen hingga dengan bantuan perangkat lunak Rocscience RS2 yang menghasilkan faktor aman, dan intensitas hujan yang ditinjau pada intensitas rendah, sedang, dan tinggi dengan kala ulang 2 tahun dan 5 tahun. Penelitian geolistrik resistivitas menggunakan konfigurasi Wenner menunjukkan hasil nilai resistivitas 14,8 ?.m sampai 504 ?.m diklasifikasikan sebagai tanah pasir, dan nilai resistivitas 504 ?.m sampai 907 ?.m diklasifikasikan sebagai kerikil bercampur pasir. Berdasarkan hasil pengujian laboratorium karakteristik tanah pada ruas jalan Tawaeli-Toboli pada lereng Kebun Kopi KM 48+702 berupa pasir buruk (SP) dan pasir berlanau (SM) menurut klasifikasi USCS. Variasi Intensitas hujan periode ulang 2 tahun yaitu untuk intensitas rendah 0,0027 m/s, intensitas sedang 0,0043 m/s, dan intensitas tinggi 0,0090 m, dan periode ulang 5 tahun yaitu untuk intensitas rendah 0,0033 m/s, intensitas sedang 0,0055 m/s, dan intensitas tinggi 0,0098 m/s. Secara umum potensi longsor akan semakin tinggi bila intensitas hujan semakin tinggi pula dengan durasi hujan yang sama. Intensitas hujan kala ulang 5 tahun yang lebih berpotensi menyebabkan kelongsoran. Tingkat kejenuhan pada lereng dari analisis data mendapatkan faktor keamanan (FK) sebesar 0,54. Pada analisis data menggunkan data gempa mendapatkan faktor keamanan (FK) sebesar 0,46 dan analisis data mengunkan data jenuh dan data gempa mendapatkan faktor keamanan (FK) sebesar 0,37. Kata Kunci :Stabilitas Lereng, Intensitas Hujan, Kejenuhan, Faktor Keamanaan, Geolistrik Resistivitas, Konfigurasi Wenner, Rocscience, RS2

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up