ESTD PERPUSTAKAAN UNTAD
ESTD PERPUSTAKAAN UNTAD
| JudulPENGARUH SUPLESI DEBIT TERHADAP KESEIMBANGAN AIR IRIGASI (DI) WARU LAMALA Di KABUPATEN BANGGAI |
| Nama: MEGASARI |
| Tahun: 2025 |
| Abstrak PENGARUH SUPLESI DEBIT TERHADAP KESEIMBANGAN AIR IRIGASI (DI) WARU LAMALA di KABUPATEN BANGGAI Megasari, I Gede Tunas, Ajeng Listianti. ABSTRAK Kabupaten Banggai merupakan salah satu daerah yang mempunyai penghasilan pangan terbesar di Provinsi Sulawesi Tengah khususnya pada sektor pertanian (padi). Di Kabupaten Banggai, terutama di wilayah Waru, masalah ketidak seimbangan antara kebutuhan air irigasi dengan ketersediaan air sering terjadi terutama pada Musim Tanam II yang jatuh pada periode Desember – Maret. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dapat diatasi dengan beberapa cara antara lain : (1) Mengetahui ketersediaan air Sungai Waru dan Sungai Lamala, (2) Mengetahui kebutuhan DI Waru, (3) Menginformasikan pengaruh suplai debit Sungai Lamala terhadap keseimbangan air DI Waru. Data yang di gunnakan dalam penelitian ini adalah data sekunder (data yang didapat dari kantor CIKASDA dan referensi jurnal) dan data sekunder (data yang dikumpulkan langsung berupa dokumentasi). Berdasarkan analisa perhitungan potensi ketersediaan air pada Daerah Irigasi (DI) Waru Lamala diketahui debit andalan dengan keandalan 80% pada Sungai Waru debit terbesar terjadi pada bulan Agustus yaitu sebesar 3,42 m3/dtk dan debit terkecil terjadi pada bulan Januari sebesar 2,77 m3/dtk dan pada Sungai Lamala debit terbesar terjadi pada bulan Agustus yaitu sebesar 1,47 m3/dtk dan debit terkecil terjadi pada bulan Januari sebesar 1,19 m3/dtk. Kebutuhan air Alternatif I terkecil terjadi pada bulan Mei sebesar 0,21 m3/dtk dan terbanyak pada bulan November sebesar 3,6 m3/dtk. Alternatiif II kebutuhan air terkecil terjadi pada bulan Mei sebesar 0,46 m3/dtk dan kebutuhan tersebar pada bulan November sebanyak 3,61 m3/dtk. Alternatif III kebutuhan air terkecil terdapat pada bulan Mei sebesar 0,46 m3/dtk dan trbesar pada bulan Desember sebesar 3,57 m3/dtk. Suplesi debit sudah sepenuhnya mampu mengatasi defisit air pada DI Waru Lamala. Nampak bahwa sebelum interkokeksi, terjadi defisit air pada bulan Januari, November – Desember sesuai dengan musim kemarau yang sering terjadi yang mengakibatkan defisit pada bulan tersebut. Namun setelah adanya suplesi debit dari sungai Lamala, defisit air dapat teratasi. Kata Kunci : Pengaruh, Ketersediaan, Kebutuhan, Air, Suplesi. THE EFFECT OF DISCHARGE SUPPLY ON THE BALANCE OF IRRIGATION WATER (DI) WARU LAMALA in BANGGAI REGENCY Megasari, I Gede Tunas, Ajeng Listianti. ABSTRACT Banggai Regency is one of the regions that has the largest food income in Central Sulawesi Province, especially in the agricultural sector (rice). In Banggai Regency, especially in the Waru area, the problem of imbalance between irrigation water needs and water availability often occurs, especially in the Second Planting Season which falls in the December-March period. To overcome these problems, it can be overcome in several ways, including: (1) Knowing the availability of water in the Waru River and the Lamala River, (2) Knowing the needs of the Waru River, (3) Informing the influence of the Lamala River discharge supply on the water balance of the Waru River. The data used in this study are secondary data (data obtained from the CIKASDA office and journal references) and secondary data (data collected directly in the form of documentation). Based on the analysis of the calculation of the potential water availability in the Waru Lamala Irrigation Area (DI), it is known that the mainstay discharge with 80% reliability on the Waru River occurred in August at 3.42 m3/s and the smallest discharge occurred in January at 2.77 m3/s and on the Lamala River the largest discharge occurred in August which was 1.47 m3/s and the smallest discharge occurred in January at 1.19 m3/s. The smallest Alternative I water requirement occurred in May at 0.21 m3/s and the most in November at 3.6 m3/s. Alternative II, the smallest water demand occurred in May at 0.46 m3/s and the spread demand in November was 3.61 m3/s. Alternative III with the smallest water requirement is found in May at 0.46 m3/s and the largest in December at 3.57 m3/s. Discharge supply has been fully able to overcome the water deficit in DI Waru Lamala. It appears that before intercoxation, there was a water deficit in January, November – December according to the frequent dry season which resulted in a deficit in that month. However, after the supply of discharge from the Lamala river, the water deficit can be resolved. Keywords: Influence, Availability, Need, Water, Supply. |