JudulPENGARUH DILATASI PADA STRUKTUR GEDUNG DENGAN VARIASI DENAH L DAN T PADA DAERAH GEMPA |
Nama: PUTRA MOHAMMAD FADHIL |
Tahun: 2025 |
Abstrak ABSTRAK Gempa bumi bisa terjadi kapan saja sering kali kecil dan tidak terasa. akan tetapi gempa kecil bisa menjadi awal terjadinya gempa yang lebih besar. Pada tanggal 28 september 2018, terjadi gempa berkekuatan 7,4 Mw di salah satu wilayah indonesia. Pusat gempa berada di 26 Kilometer utara Donggala dan 80 Kilometer barat laut kota Palu dengan kedalaman 10 kilometer. Menyikapi permasalahan tersebut, sebagai Civil Engineering memiliki peranan dalam merancang gedung yang aman dan tahan gempa maka penting untuk merancang bangunan tahan gempa. Dengan sistem dilatasi diharapkan bangunan aman dan kuat saat gempa terjadi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penggunaan dilatasi pada struktur gedung dengan variasi denah L dan T pada daerah gempa. Perencanaan struktur gedung tahan gempa ini menggunakan Sistem (SRPMK) dengan analisis menggunakan bantuan program SAP2000. Material yang digunakan adalah beton bertulang dengan mutu fc = 25 MPa untuk elemen pelat lantai dan fc = 35 MPa untuk elemen struktur lainnya. Baja tulangan memiliki mutu fy = 280 MPa untuk elemen pelat lantai dan fy = 420 MPa untuk elemen struktur lainnya. Beban-beban yang diperhitungkan meliputi beban mati, beban hidup, beban air hujan, beban gempa, dan beban angin. Data ground motion dari gempa Darfield, Iwate, dan Palu serta dianalisis menggunakan metode time history. Desain elemen struktur melibatkan tebal pelat lantai sebesar 120 mm dengan konfigurasi tulangan yang bervariasi. Dimensi balok diseragamkan menjadi 400/800 dengan konfigurasi tulangan yang sesuai. Dimensi kolom disesuaikan dengan posisinya, misalnya, kolom K1 sebesar 1200/1200. Penggunaan dilatasi pada struktur gedung dapat memberikan beberapa pengaruh seperti adanya penurunan nilai simpangan, nilai gaya gempa dan nilai gaya dalam. Dengan adanya dilatasi membuktikan bahwa nilai kekakuan pada struktur bangunan yang terpisah akan berkurang. Penggunaan Dilatasi juga mampu mencegah terjadinya konsentrasi tegangan akibat beban lateral yang bekerja pada elemen struktur. Hasil penelitian ini memberikan pandangan yang sangat penting terhadap perilaku struktur bangunan yang direncanakan menggunakan analisis time history. Khususnya pada bangunan dengan ketidakberaturan horizontal. Kata Kunci: Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus, Dilatasi, Ketidakberaturan Horizontal, Gaya Gempa, Analisis Time History. ABSTRACT Earthquakes can occur at any time, often small and imperceptible, but small earthquakes can be the beginning of a larger earthquake. On September 28, 2018, an earthquake measuring 7.4 Mw occurred in one of Indonesia's regions. The epicenter was 26 kilometers north of Donggala and 80 kilometers northwest of Palu with a depth of 10 kilometers. In response to these problems, as civil engineering has a role in designing safe buildings that are earthquake-resistant, it is important to design earthquake-resistant buildings. With the dilatation system, it is expected that the building is safe and strong when an earthquake occurs. The purpose of this study is to determine the effect of using dilation on building structures with variations in L and T plans in earthquake areas. The structural planning of this earthquake-resistant building uses a Special Moment Bearing Frame System (SRPMK) with analysis using the help of the SAP2000 program. The material used is reinforced concrete with fc = 25 MPa for floor slab elements and fc = 35 MPa for other structural elements. Reinforcing steel has a quality of fy = 280 MPa for floor slab elements and fy = 420 MPa for other structural elements. The loads considered include dead load, live load, rainwater load, earthquake load, and wind load. Ground motion data from the Darfield, Iwate, and Palu earthquakes and analyzed using the time history method. The structural element design involved a 120 mm thick floor slab with varying reinforcement configurations. Beam dimensions were uniformed to 400/800 with appropriate reinforcement configurations. Column dimensions were adjusted according to their position, for example, column K1 was 1200/1200. They use the value of earthquake force and the value of internal force. Dilation proves that the stiffness value of the separated building structure will decrease. Dilation is also able to prevent stress concentration due to lateral loads acting on structural elements. The results of this study provide a very important insight into the behavior of building structures planned using time history analysis. Especially in buildings with horizontal irregularities. Keywords: Special Moment Bearing Truss System, Dilation, Horizontal Irregularities, Earthquake Force, Time History Analysis. |