JudulPERBANDINGAN HIDROGRAF DAS SOPU KABUPATEN SIGI MENGGUNAKAN METODE HSS NAKAYASU, GAMA I DAN SNYDER |
Nama: DESRI RAMADANI |
Tahun: 2024 |
Abstrak DAS Sopu berada di daerah Kecamatan Nokilalaki, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. Sungai Sopu memiliki panjang Sungai 16,48 Km dan luas DAS 384,56 KmĀ². Dalam perencenaan sumber daya air di butuhkan data debit banjir rencana yang realistis. Banjir rencana dapat di hitung dengan menggunakan data curah hujan dan data banjir rencana. Metode hidrograf satuan sintetik (HSS) mampu memperkiran debit berdasarkan sekian waktu pada suatu kejadian hujan, sehingga diperoleh hubungan antara waktu dan debit, selain itu metode hidrograf sintetik banyak di gunakan untuk memperkirakan banjir rancangan. Dalam penelitian ini digunakan metode hidrograf Nakayasu, Gama I, dan Snyder untuk mengetahui perbandingan dari ketiga metode tersebut dan mengetahui debit banjir terbesar. Parameter yang akan diperoleh dari ketiga metode tersebut adalah waktu puncak (Tp), waktu dasar (Tb), dan debit puncak (Qp). Dari hasil analisis, pada metode HSS Nakayasu waktu puncak (Tp) sebesar 2,850 Jam, Waktu dasar (Tb) sebesar 65,000 Jam, dengan debit puncak (Qp) sebesar 7,561 m3/det. Pada metode Gama I waktu puncak (Tp) sebesar 1,429 Jam, Waktu dasar (Tb) sebesar 17,262 Jam, dengan debit puncak (Qp) sebesar 16,995 m3/det. Sedangkan pada metode Snyder waktu puncak (Tp) sebesar 4,562 Jam, Waktu dasar (Tb) sebesar 25,088 Jam, dengan debit puncak (Qp) sebesar 8,436 m3/det. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa debit banjir terbesar terjadi pada metode HSS Gama I yaitu sebesar 16,995 m3/det. Kata Kunci : DAS Sopu, Hidrograf, Metode Nakayasu, Metode Gama I, Metode Snyder |