JudulEVALUASI KINERJA KANTONG LUMPUR PADA DAERAH IRIGASI SALURI KABUPATEN SIGI |
Nama: FAIZAL ADHA IHZA MAHENRA |
Tahun: 2023 |
Abstrak Saluran Irigasi Saluri terletak di Desa Walatana Kabupaten Sigi. Saluran Irigasi Saluri mengalami penurunan produktifitas. Salah satu faktor penyebabnya adalah sedimentasi. di Daerah Irigasi Saluri sering terjadi longsoran di hulu sungai sehingga air sungai mengalir dengan material (sedimen melayang), Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja kantong lumpur serta kemampuan kantong lumpur dalam menahan/menampung sedimen yang masuk di Saluran Irigasi Saluri dan mengetahui penurunan sedimen di saluran irigasi. Tahapan pelaksanaan penelitian dengan melakukan pengukuran langsung dilokasi menghitung tinggi muka air, kecepatan dan pengambilan sampel air di 5 titik yaitu sungai (S1), intake (S2), kantong lumpur (S3-S4),dan saluran induk (S5) untuk menguji konsentrasi dalam sedimen. Pengambilan sampel dilakukan 2 kali, pada saat tidak hujan dan setelah hujan. Metode pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan metode USBR (United State Beureu Reclamation). Hasil perhitungan sedimen melayang (suspended load) menunjukan bahwa debit sedimen melayang yang dihasilkan menjadi kecil sehingga dapat dikatakan kinerja kantong lumpur dalam mengendapkan sedimen masih berfungsi dengan baik serta Dari hasil peneltian diketahui bahwa konsentrasi sedimen menurun mulai dari sungai sampai ke saluran induk. Hal ini menunjukan bahwa bangunan kantong lumpur masih dapat menahan/menampung sedimen yang masuk ke saluran irigasi. pada Kondisi kemarau yang dimulai dari titik Sungai = 28 mg/liter, intake = 20 mg/liter, kantong lumpur 1 = 18 mg/liter, kantong lumpur 2 = 13 mg/liter, dan saluran induk = 8 mg/liter sedangkan pada kondisi hujan, Sungai = 90 mg/liter, intake = 86 mg/liter, kantong lumpur 1 = 77 mg/liter, kantong lumpur 2 = 73 mg/liter, dan saluran induk = 59 mg/liter. Dan dari hasil perhitungan persentase penurunan sedimen yang dimana kondisi sedimen melayang di sungai mengalami pengurangan sedimen setelah melewati kantong lumpur, sehingga dapat dikatakan sedimen mengalami penurunan. Pada kondisi kemarau yang dimulai dari titik Sungai-intake = 28,57 %, sungai-kantong lumpur 1 = 35,71 %, sungai-kantong lumpur 2 = 53,57 %, dan sungai-saluran induk = 71,42 sedangkan pada Kondisi hujan dimulai dari titik Sungai-intake = 4,44 %, sungai-kantong lumpur 1 = 14,44 %, sungai-kantong lumpur 2 = 18,88 %, dan sungai-saluran induk = 34,44 %. Kata kunci : laju sedimentasi, saluran irigasi, kantong lumpur, daerah irigasi saluri, deskriptif, USBR. |