JudulFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN PROYEK JALAN DI KABUPATEN BANGGAI |
Nama: KANDY PRADANA K. KASIM |
Tahun: 2025 |
Abstrak ABSTRAK Pembangunan infrastruktur memiliki peran strategis dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Di Kabupaten Banggai, proyek konstruksi jalan menjadi bagian penting dari pengembangan infrastruktur. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi keterlambatan proyek jalan di wilayah tersebut. Metode yang digunakan adalah probability sampling dengan pengumpulan data primer melalui penyebaran kuesioner kepada kontraktor yang terlibat dalam proyek konstruksi jalan. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif, uji validitas dan reliabilitas, Relative Rank Index (RRI), serta uji korelasi Spearman Rho. Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa semua variabel memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0,6, menandakan konsistensi data yang baik, Serta dari tingkat keandalan Cronbach’s Alpha dari lima faktor utama (1) Aspek perencanaan dan penjadwalan (?= 0,77) yang artinya andal, (2) aspek cakupan dan dokumen proyek (kontrak) (?= 0,860) yang artinya sangat andal, (3) aspek sistem organisasi, koordinasi dan komunikasi (?= 0,709) yang artinya sangat andal, (4) aspek kesiapan/penyiapan sumber daya (?= 0,709) yang artinya sangat andal, (5) aspek eksternal dan force major penjadwalan (?= 0,614) yang artinya andal. Berdasarkan analisis RRI, lima faktor utama penyebab keterlambatan proyek adalah: (1) adanya cuaca buruk sehingga mengakibatkan terjadinya keterlambatan dalam mobilisasi (RRI= 0,822), (2) kualifikasi personel/pemilik yang tidak profesional di bidangnya (RRI= 0,815), (3) tidak tersediannya alat/peralatan kerja yang cukup memadai sesuai dengan kebutuhan (RRI = 0,807), (4) keterlambatan penyediaan alat/bahan dll yang disediakan kontraktor (RRI= 0,800), dan (5) mobilisasi sumber daya yang terlambat (bahan, alat, tenaga kerja yang terlambat) (RRI = 0,793). Uji korelasi Spearman Rho menunjukkan hubungan positif dan signifikan antara faktor utama, seperti X5.2 dan X3.3 (r= 0,590), artinya memiliki hubungan kuat, antara X3.3 dan X4.5 (r= 0,543), artinya memiliki hubungan kuat, antara X4.5 dan X3.4 (r= 0,744), artinya memiliki hubungan kuat, antara X3.4 dan X4.1 (r= 0,643), artinya memiliki hubungan kuat, antara X4.1 dan X5.1 (r= 0,381) artinya memiliki hubungan cukup. Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan dalam upaya mitigasi keterlambatan proyek jalan di Kabupaten Banggai. Kata Kunci : Keterlambatan proyek, konstruksi jalan, Kabupaten Banggai, faktor penyebab, RRI, korelasi Spearman. |