JudulEVALUASI KINERJA SIMPANG GERBANG UTAMA UNIVERSITAS TADULAKO JALAN SOEKARNO HATTA |
Nama: DHEA ANUGRAH ASHARI |
Tahun: 2022 |
Abstrak Bundaran yang berada di depan Pintu Gerbang Utama di Universitas Tadulako mempunyai empat lengan yang melayani arus penting yaitu arus lalu lintas yang masuk dan keluar Kota Palu, mengaksesbilitas kawasan perkantoran, permukiman, perindustrian, dan pendidikan yang arus lalu lintasnya cukup padat, dimana kendaraan yang lewat mengakibatkan kesemrawutan di daerah bundaran tersebut sehingga memicu terjadinya konflik akibat pergerakan arus lalu lintas yang dapat mengakibatkan kemacetan bahkan kecelakaan. Melihat kondisi Bundaran Pintu Gerbang Utama di Universitas Tadulako perlu dilakukan evaluasi kinerja apakah masih memenuhi persyaratan akibat jumlah kendaraan yang semakin bertambah dari tahun ke tahun. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kinerja dan tingkat pelayanan Bundaran Pintu Gerbang Utama di Universitas Tadulako pada saat masa pandemi COVID-19, pasca pandemi COVID-19 dan 5 (lima) tahun yang akan datang. Metode yang digunakan mengacu pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Data primer diperoleh dari pengamatan di lapangan meliputi data geometrik jalan, data geometrik bundaran, data volume lalu lintas dan data kondisi lingkungan, sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi terkait meliputi data jumlah penduduk, kepemilikan kendaraan dan peta lokasi studi. Hasil analisis didapat volume lalu lintas tertinggi sebesar 2343 smp/jam yang terjadi pada hari Rabu jam 10.30 – 11.30. Hasil analisis kinerja bundaran pada kondisi eksisting diperoleh nilai kapasitas (C) untuk jalinan AB = 3892,213 smp/jam, jalinan BC = 6941,288 smp/jam, jalinan CD = 5614,134 smp/jam, jalinan DA = 4830,381 smp/jam, peluang antrian (QP%) sebesar 14% - 6%, tundaan rata-rata pada bundaran (DR) Sebesar 8,01 det/smp.Tingkat Pelayanan berada pada level A dengan nilai derajat kejenuhan (DS) terbesar berada pada jalinan AB = 0,51. Untuk hasil analisis kinerja bundaran pada kondisi pasca pandemi COVID-19 diperoleh nilai kapasitas (C) untuk jalinan AB = 3187,789 smp/jam, jalinan BC = 6161,052 smp/jam, jalinan CD = 4656,732 smp/jam, jalinan DA = 4081,911 smp/jam, peluang antrian (QP%) sebesar 43% - 19%, tundaan rata-rata pada bundaran (DR) Sebesar 9,53 det/smp. Tingkat Pelayanan berada pada level C dengan nilai derajat kejenuhan (DS) terbesar berada pada jalinan AB = 0,81. Sedangkan untuk hasil analisis kinerja bundaran 5 tahun yang akan datang diperoleh nilai kapasitas (C) untuk jalinan AB = 3188,143 smp/jam, jalinan BC = 6161,355 smp/jam, jalinan CD = 4656,801 smp/jam, jalinan DA = 4081,910 smp/jam, peluang antrian (QP%) sebesar 105% - 56%, Tundaan Rata-Rata Pada Bundaran (DR) Sebesar 11,47 det/smp. Tingkat Pelayanan berada pada level F dengan nilai derajat kejenuhan (DS) terbesar berada pada jalinan AB= 1,09. |