JudulIDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PENANGANAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JALAN DAN JEMBATAN PASCA BENCANA GEMPA BUMI DAN TSUNAMI DI KOTA PALU |
Nama: NIKEN NATALIA MANGIWA |
Tahun: 2021 |
Abstrak IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PENANGANAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JALAN DAN JEMBATAN PASCA BENCANA GEMPA BUMI DAN TSUNAMI DI KOTA PALU ABSTRAK Niken Natalia Mangiwa, Fahirah F Gempa bumi dan tsunami di Kota Palu, Sulawesi Tengah pada tanggal 28 September 2018 adalah peristiwa gempa bumi berkekuatan 7,4 skala ricther diikuti dengan tsunami setinggi 6 meter. Gempa dan tsunami mengakibatkan korban jiwa yang tidak sedikit dan juga mengakibatkan kerusakan infrastruktur berupa bangunan, jalan bahkan jembatan yang mengalami rusak ringan hingga runtuh. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor yang menyebabkan keterlambatan penanganan pembangunan infrastruktur Jalan dan Jembatan, mengetahui faktor dominan yang menyebabkan keterlambatan penanganan pembangunan infrastruktur Jalan dan Jembatan, dan mengetahui hubungan antara faktor yang menyebabkan keterlambatan penanganan pembangunan infrastruktur Jalan dan Jembatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara menyebarkan kuesioner ke instansi yang berkaitan sebanyak 28 responen. Analisis data menggunakan statistik deskriptif, Relative Rank Index (RRI) dan Korelasi Spearman’s Rho. Dari hasil penelitian bahwa faktor dominan yang menyebabkan keterlambatan penanganan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan adalah Kendala pembebasan Lahan dengan nilai RRI sebesar 0,762, Sistem peringatan dini hingga budaya mitigasi belum menjangkau seluruh masyarakat, bahkan di lingkungan aparatur pemerintahan dengan nilai RRI sebesar 0,708, Inofasi penggunaan teknologi infrastruktur di Indonesia masih kurang apabila dibandingkan dengan Negara-negara lain contohnya Jepang dengan nilai RRI sebesar 0,702, Bentuk-bentuk keputusan bersama yang seharusnya dikoordinasi sering kali tidak berjalan dengan baik sebesar 0,969, Panjang dan sulitnya birokrasi yang harus dilalui membuat aturan pembangunan yang sulit diciptakan sebesar 0,673 dan Rencana Nasional Penanggulangan Bencana sebagai regulasi perencanaan dasar dalam Penanggulangan Bencana masih belum di acu oleh Kementrian/Lembaga karena masih peraturan kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana dengan nilai RRI sebesar 0,667, Kurangnya operator peralatan dengan nilai RRI sebesar 0,643, Mobilisasi peralatan dan material ke lokasi proyek dan tenaga kerja di ambil dari luar Kota Palu dengan nilai RRI sebesar 0,631. Adapun hubungan antara faktor dominan tertinggi adalah faktor kurangnya operator peralatan berkorelasi dengan mobilitas peralatan dan material ke lokasi proyek, memperoleh nilai tertinggi yaitu 0,742 termasuk kedalam kriteria korelasi kuat. Kata Kunci : Gempa dan Tsunami, Jalan dan Jembatan, Keterlambatan, RRI |