JudulANALISIS HIDROGRAF DAS PUNA DENGAN METODE HIDROGRAF SATUAN SINTESIS SNYDER DAN HIDROGRAF SATUAN SINTESIS SOIL CONVERSATION SERVICE |
Nama: DWI NOFREZA |
Tahun: 2021 |
Abstrak Poso pesisir merupakan salah satu Kabupaten yang terletak di Sulawesi Tengah dimana Kabupaten tersebut memiliki sungai dengan panjang 44,67 km, dan luas DAS 765,13 km2. DAS Puna termasuk daerah kawasan banjir dan berdekatan dengan Bandara Poso Kasiguncu. Banjir adalah aliran berlebih atau penggenangan yang datang dari sungai atau badan air lainnya dan menyebabkan kerusakan. Dalam perencanaan sumber daya air dibutuhkan data debit banjir rencana yang realistis. Banjir rencana dapat dihitung dengan menggunakan data curah hujan dan data banjir rencana. Dalam menghitung debit banjir rencana metode yang digunakan ialah hidrograf satuan sintetik. Hidrograf satuan sintetik adalah grafik hubungan antara debit (Q) terhadap waktu (t), hidrograf terbagi menjadi beberapa metode seperti Nakayasu, Synder- Alexejev, Soil Conservation Service (SCS), dan Gama-1. Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk menghitung debit banjir rencana ialah metode HSS Snyder dan HSS Soil Conversation Service (SCS), dengan menggunakan metode tersebut didapatkan debit banjir terbesar dan bentuk hidrograf dengan parameter (Tp, Tb, dan Qp). Dari hasil yang didapatkan pada metode HSS Snyder waktu puncak (Tp) didapatkan 8,855 Jam, waktu dasar (Tb) 47,575 Jam dengan debit puncak (Qp) 21,618 m³/det. Sedangkan pada metode Soil Conversation Service (SCS) waktu puncak (Tp) didapatkan 6,317 Jam, waktu dasar (Tb) 34,085 Jam dengan debit puncak (Qp) 25,193 m³/det. Kata Kunci : DAS Puna, Banjir, Metode Snyder, Metode Soil Conversation Service (SCS) Poso Pesisir is one of the districts located in Central Sulawesi where this district has a river with a length of 44,67 km and an area of a watershed is 765,13 km2. The Puna watershed is a flooded area and is close to the Poso Kasiguncu airport. A flood is an excess flow or inundation that comes from a river or other source of water and the flood can cause damage. In planning water resources, a realistic planned flood discharge data is needed. Flood plans can be calculated using rainfall data and planned flood data. In calculating the flood discharge plan the method used is the synthetic unit hydrograph. Synthetic unit hydrograph is a graph of the relationship between Discharge (Q) against time (t), hydrograph is divided into several methods such as Nakayasu, Synder-Alexejev, Soil Conservation Service (SCS), and Gama-1. In this study, the methods used to calculate the planned flood discharge are the HSS Snyder and HSS Soil Conversation Service (SCS) methods, using these methods to obtain the largest flood discharge and hydrograph form with parameters (Tp, Tb, and (Qp). From the results obtained in the HSS Snyder method, peak time (Tp) obtained 8,855 hours, base time (Tb) 47,575 hours with peak discharge (Qp) 21,618 m³ / sec. Whereas in the Soil Conversation Service (SCS) method, the peak time (Tp) is 6,317 hours, the base time (Tb) is 34,085 hours with a peak discharge (Qp) of 25,193 m³ / sec. Keywords: Puna Watershed, Flood, Snyder Method, Soil Conversation Service (SCS) Method |