JudulANALISIS HIDROGRAF DAS MIU DENGAN METODE HIDROGRAF SATUAN SINTESIS SNYDER DAN HIDROGRAF SATUAN SINTESIS NAKAYASU |
Nama: NAFIN BUNTU PAYUK |
Tahun: 2022 |
Abstrak Daerah Alisan Sungai (DAS) Miu merupakan DAS yang berada di Kabupaten Sigi Biromaru Provinsi Sulawesi Tengah dengan luas wilayah 654,04 km2 dan panjang sungai 57,40 km. DAS Miu merupakan memeiliki peranan penting dalam menyuplai air sepanjang tahun ke Sungai Palu. Banjir adalah aliran yang berlebihan atau penggenangan yang datang dari sungai atau badan air lainnya dan menyebabkan kerusakan. Dalam perencanaan sumber daya air dibutuhkan data debit banjir rencana yang realistis. Banjir rencana dapat di hitung menggunakan data curah hujan dan data banjir rencana. Dalam menghitung debit banjir rencana metode yang digunakan ialah hidrograf satuan sintetik. Hidrograf satuan sintetik adalah grafik hubungan antara debit (Q) terhadap waktu (t), hidrograf terbagi menjadi beberapa metode seperti metode Nakayasu, Synder- Alexejev, Soil Conservation Service (SCS), dan Gama-1. Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk menghitung debit banjir rencana ialah metode hidrograf satuan sintetik Snyder dan hidrograf satuan sintetik Nakayasu dengan tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui nilai debit banjir terbesar dan untuk mengetahui bentuk hidrograf dari kedua metode tersebut. Adapun parameter yang akan didapatkan dari kedua metode tersebut ialah waktu puncak (Tp), waktu dasar (Tb) dan debit puncak (Qp). Dari hasil analisis, pada metode HSS Snyder waktu puncak (Tp) didapatkan sebesar 10,819 Jam, waktu dasar (Tb) sebesar 57,86 Jam dengan debit puncak (Qp) sebesar 3,781 m³/det. Sedangkan pada metode Nakayasu waktu puncak (Tp) didapatkan sebesar 5,2 Jam, waktu dasar (Tb) sebesar 60 Jam dengan debit puncak (Qp) sebesar 5,60 m³/det. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa debit banjir terbesar terjadi pada metode HSS Nakayasu. Kata Kunci : DAS Miu, Hidrograf, Banjir, Metode Snyder, Metode Nakayasu |