JudulKAJIAN LONGSOR KEBUN KOPI KM 42 DENGAN MENGGUNAKAN METODE KESETIMBANGAN BATAS |
Nama: MOH. ZICO BIERHOFA |
Tahun: 2021 |
Abstrak Longsor yang terjadi pada tanggal 16 September 2020 membuat badan jalan jalur Trans Sulawesi tertutup material tanah. Beberapa cara telah dilakukan untuk mengatasi longsor pada daerah Kebun Kopi diantaranya dengan rehabilitasi lereng dengan pemasangan Geotekstil, namun hal tersebut belum efektif untuk mengatasi permasalahan longsor di daerah tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik tanah, faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakstabilan lereng dan pemodelan numeris dengan menggunakan metode kesetimbangan batas pada lereng Kebun Kopi KM 42. Penelitian ini dilakukan pada jalan trans Sulawesi Palu-Parigi, Kebun Kopi KM 42 yang secara geografis terletak di Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala, Propinsi Sulawesi Tengah. Survei lokasi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tinggi lereng dan kemiringan lereng eksisting serta pengambilan sampel tanah. Sampel tanah yang diambil berjumlah 36 sampel dengan 18 sampel saat kondisi hujan dan 18 sampel pada kondisi kering. Sampel tanah digunakan untuk uji sifat teknis di laboratorium yaitu uji sifat fisis dan mekanis tanah. Input dan analisis data dilakukan dengan menggunakan metode Limit Equilibrium dengan perangkat lunak Slide. Penelitian ini menghasilkan kestabilan lereng Kebun Kopi KM 42 saat musim kemarau dan saat musim hujan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai faktor aman pada lereng Kebun Kopi KM 42 diperoleh saat musim kemarau Fs = 1.391 (Fellinius) dan Fs = 1.413 (Bishop) untuk lereng longsor, sedangkan Fs = 3.220 (Fellinius) dan Fs = 3.173 (Bishop) untuk lereng tidak longsor. Saat musim hujan nilai Fs = 1.149 (Fellinius) dan Fs = 1.196 (Bishop) untuk lereng longsor, sedangkan Fs = 1.965 (Fellinius) dan Fs = 1.858 (Bishop) untuk lereng tidak longsor. Hasil di atas menunjukkan bahwa nilai faktor aman saat musim kemarau dan saat musim hujan pada lereng longsor dalam kondisi kitis 1? FK<1,5 dan pada lereng tidak longsor dalam kondisi stabil FK?1,5. |