JudulFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PEKERJAAN JALAN (STUDI KASUS : PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI KAWASAN HUNTAP POMBEWE KABUPATEN SIGI ) |
Nama: MIFTAH FARID |
Tahun: 2023 |
Abstrak Produktivitas alat berat merupakan salah satu kunci utama dalam proyek konstruksi. Hal ini bergantung pada jenis atau tipe alat, metode kerja, kondisi medan serta waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Apabila salah satu dari beberapa faktor di atas mengalami kendala, tentunya produktivitas alat terganggu yang kemudian akan mempengaruhi keseluruhan progress pekerjaan dalam hal ini pekerjaan jalan. Pemakaian alat berat yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lapangan pekerjaan akan mengalami kerugian antara lain rendahnya produksi, tidak tercapainya jadwal atau target yang telah ditentukan, atau kerugian perbaikan yang tidak seharusnya dilakukan. Oleh karena itu, sebelum menentukan alat berat yang akan digunakan, perlu dipahami fungsi dari alat yang akan digunakan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas alat berat pada pekerjaan jalan yang berlokasi di Kawasan Huntap Pombewe, Kabupaten Sigi. Teknis penelitian menggunakan kuesioner berdasarkan sampel dari 40 orang responden diantaranya Operator, Konsultan Pengawas, Staff Kontraktor, dan Staff Konsultan. Kuesioner yang telah disebar selanjutnya dianalisa menggunakan metode presentase dan RRI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa faktor utama yang mempengaruhi produktivitas alat berat pada pekerjaan jalan di Kawasan Huntap Pombewe Kabupaten Sigi yaitu, (1) Memperhatikan kapasitas alat berat yang digunakan, (2) pengaruh aksesibilitas mobilisasi alat berat menuju lokasi proyek, (3) pemilihan operator berdasarkan pengalaman kerja, (4) kecakapan operator dalam pengoperasian alat berat, (5) pengaruh Pendidikan keahlian operator terhadap pengoperasian alat berat, (6) memperhatikan hubungan kerja yang baik antar sesama pekerja di lapangan, (7) memperhatikan usia alat berat yang digunakan, dan (8) menyesuaikan kondisi topografi di lapangan dengan alat yang digunakan. |