JudulKAJIAN POTENSI LONGSOR PADA RUAS JALAN BALAROA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA |
Nama: MUHAMMAD IHZAN |
Tahun: 2021 |
Abstrak Tanah longsor merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia, khususnya di Sulawesi Tengah. Gempa 28 September 2018 yang mengguncang Kota Palu berdampak peristiwa likuifaksi di beberapa tempat. Salah satu wilayah yang terdampak liquifaksi adalah daerah Balaroa. Peristiwa likuifaksi pada daerah Balaroa menyebabkan longsornya badan jalan pada ruas jalan Balaroa. Ruas jalan ini terletak pada topografi perbukitan, sehingga kejadian longsor tersebut membentuk kemiringan lereng semakin curam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Ketidastabilan lereng ,rancangan geometri lereng yang optimal dan aman dan pemodelan numeris dengan menggunakan metode elemen hingga pada ruas jalan Balaroa. Penelitian ini dilakukan pada ruas jalan Balaroa yang secara geografis terletak di Kecamatan Palu Barat,Kota Palu, Propinsi Sulawesi Tengah. Survey lokasi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tinggi lereng dan kemiringan lereng eksisting. Data tanah merupakan data sekunder dari penelitianya sebelumnya. Input dan analisis data dilakukan dengan menggunakan metode elemen hingga dengan bantuan sofware Rocscience RS2. Penelitian ini menghasilkan kestabilan lereng ruas jalan Balaroa pada saat kondisi tanpa gempa dan kondisi dengan gempa. Hasil penenelitian pada lereng di ruas Jalan Balaroa menggunakan sofware RS2 didapatkan nilai faktor aman pada lereng eksisting sebelum ada beban gempa pada lokasi 1 dan lokasi 2 dalam keadaan stabil dengan FK>1, setelah diberi beban gempa sebesar 0,35g didapatkan nilai FK<1>1 .Untuk Nilai total diplacement pada lereng eksisting sebelum ada beban gempa pada lokasi 1 sebesar 0,006-0,040 m dan pada lokasi 2 sebesar 0,01-0,1 m, setelah diberi beban gempa nilai total displacementnya berkurang pada lokasi 1 sebesar 0,0045-0,030 m dan mengalami penambahan pada lokasi 2 sebesar 0,006-0,15 m pada ruas Jalan Balaroa. Hal ini menggambarkan bahwa adanya gempa sangat memengaruhi nilai faktor aman dan nilai total displacement pada lereng diruas jalan Balaroa. Adapun rancangan geometri lereng yang aman untuk lokasi yang memiliki FK>1 adalah Tinggi lereng 10,2 m dengan sudut lereng jenjang lapisan 1 yaitu 46 ? dan untuk jenjang lapisan 2 yaitu 32 ?. Nilai SRF atau FK yang didapatkan yaitu 1,25. jalan ruas Donggala Kodi Kata kunci: Kestabilan Lereng, Ruas Jalan Balaroa, Metode elemen hingga. |