JudulAnalisis Potensi Likuifaksi Berdasarkan Data Cone Penetration Test (CPT) Dan Standard Penetration Test (SPT) Di Sekitar Kelurahan Balaroa. |
Nama: AISYAH PUTRI WIDOWATI |
Tahun: 2021 |
Abstrak Pada tanggal 28 september 2018 telah terjadi gempa bumi berkekuatan 7,4 SR melanda Kota Palu, Sigi dan Donggala, yang menyebabkan kerusakan yang cukup parah. Dari guncangan tersebut, timbul faktor lain yaitu likuifaksi (pencairan tanah). Tujuan penelitian ini adalah menentukan karakteristik tanah dan menentukan potensi likuifaksi dengan berdasarkan data CPT dan data SPT. Untuk data pengujian Cone Penetration Test (CPT) sebagai data primer sebanyak 2 titik dan pengujian Standard Penetration Test (SPT) sebagai data sekunder sebanyak 1 titik. Pengujian laboratorium meliputi Analisa Saringan, Batas-batas Atterberg, dan Berat Isi. Kemudian untuk analisis potensi likuifaksi menggunakan data Cyclic Stress Ratio (CSR), Cyclic Resistance Ratio (CRR), dan Liquefaction Potential Index (LPI). Hasil pengujian di laboratorium mendapatkan jenis tanah SM, SP-SM berdasarkan pengujian Analisa saringan, Batas-batas Atterberg nilai LL rata-rata 20.84 %, nilai berat isi kering tanah adalah 1.7 gr/cm3 dan nilai berat isi basah tanah adalah 2.0 gr/cm3, kadar air (w) rata-rata 15.01 %. Hasil analisis berdasarkan data CPT pada titik 1 dengan kedalaman 3.4 m diperoleh hasil lapisan tanah yaitu jenis tanah pasir, pasir berlanau, lanau berpasir dan lempung. Untuk titik 2 dengan kedalaman 8.4 m diperoleh hasil lapisan tanah yaitu jenis tanah pasir, pasir berlanau, pasir berkerikil dan lanau berpasir. Berdasarkan hasil analisis faktor keamanan pada titik 1 dimulai dari kedalaman 0.2 – 2.4 m sudah terjadi likuifaksi sedangkan pada kedalaman 2.6 – 3.2 m tidak terjadi likuifaksi. Untuk hasil analisis faktor keamanan pada titik 2 dengan kedalaman 0.6 m, 1.0 m, 1.6 – 2.2 m 2.6 – 4.4 m, dan 5.2 – 6.0 m terjadi likuifaksi sedangkan untuk kedalaman yang tidak terjadi likuifaksi berada pada kedalaman yang sangat bervariasi. Untuk analisis LPI diperoleh hasil pada titik 1 dengan kedalaman 0.2 – 2.4 m termasuk dalam kategori rendah dan pada kedalaman 2.6 – 3.2 m masuk dalam kategori sangat rendah terhadap likuifaksi, sedangkan untuk hasil analisis LPI pada titik 2 diperoleh analisis LPI yang sangat bervariasi yang mana termasuk dalam kategori sangat rendah hingga kategori rendah dan untuk yang termasuk dalam kategori tinggi terjadi pada kedalaman 2.6 m dan 3.2 m. Berdasarkan hasil pengolahan data SPT nilai Faktor Keamanan (FS) pada kedalaman yang diperoleh sangat bervariasi yaitu pada kedalaman 0.5 – 7.0 m, 9.5 – 12 m, dan 14.5 – 17 m, dan 18.5 – 19.0 m terjadi likuifaksi. Kata Kunci : Likuifaksi, CPT, SPT, LPI |