JudulKINERJA CAMPURAN ASPHALT CONCRETE – WEARING COURSE (AC-WC) MENGGUNAKAN ASPAL POLIMER AKIBAT RENDAMAN PASANG SURUT AIR LAUT |
Nama: WINATHFI MAULIDIYAH |
Tahun: 2022 |
Abstrak KINERJA CAMPURAN ASPHALT CONCRETE – WEARING COURSE (AC-WC) MENGGUNAKAN ASPAL POLIMER AKIBAT RENDAMAN PASANG SURUT AIR LAUT (Winathfi Maulidiyah – Eko Rahmat Labaso) ABSTRAK Ruas jalan di daerah pesisir pantai sering mengalami suatu permasalahan dengan genangan air laut, yaitu fenomena pasang surut air laut yang sering terjadi di daerah pesisir pantai. Pasang air laut biasa terjadi saat bertepatan dengan kejadian bulan baru dan bulan purnama. Dimana permukaan air laut naik menggenangi ruas jalan. Bila air laut meresap ke lapisan perkerasan akan mengakibatkan perkerasan jalan dengan aspal beton akan lebih mudah cepat menjadi getas dan rusak. Dan dampaknya adalah terjadi kerusakan pada jalan yang tergenang oleh air laut tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja campuran Asphalt Concrete–Wearing Course (AC-WC) menggunakan aspal polimer akibat rendaman pasang surut air laut. Penelitian ini menggunakan variasi kadar aspal 4,5%, 5%, 5,5%, 6%, dan 6,5% terhadap total berat agregat, dan pada pembuatan campuran AC-WC gradasi menerus mengacu pada spesifikasi Bina Marga 2018. Polimer yang digunakan pada penelitian ini adalah polimer jenis elastomer Styrene Butadine Styrene (SBS) dengan kadar 2?n 4% terhadap berat aspal dalam campuran aspal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan adanya penambahan kadar polimer SBS hingga 4% ke dalam, maka tingkat kekakuan dan kekuatan pada campuran semakin meningkat pula. Perendaman benda uji dilakukan selama 4,8,12,16,20,24,28, dan 32 jam, perendaman dilakukan selama 8 hari dimana dalam sehari benda uji direndam air laut selama 4 jam dan tanpa perendaman sesuai dendan siklus pasang surut air laut di Desa Tompe, Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Pada perendaman air laut diperoleh nilai ERS 84,01% pada 0% kadar polimer, 93,17% pada 2% kadar polimer, dan 94,07% pada 4% kadar polimer, sehingga diperoleh nilai Durability Index 15,99% pada 0% kadar polimer, 6,83% pada 2% kadar polimer, dan 5,93% pada 4% kadar polimer. Besarnya kerusakan suatu campuran beton aspal pada perendaman air laut dikarenakan adanya kandungan garam pada air laut yang mengakibatkan ikatan suatu agregat campuran beton aspal pada perendaman air laut menjadi sangat lemah dan berkurang, sehingga seluruh pori pada campuran beton aspal yang terendam air laut lebih banyak terisi oleh air. Oleh karena itu campuran beton aspal pada perendaman air laut berpotensi menurunkan durabilitas. Kata Kunci : Kinerja Campuran AC-WC, Kerusakan Jalan, Bina Marga 2018 Revisi 2, Polimer SBS, ERS, Durability Index |