JudulANALISIS GERUSAN AKIBAT KONTRAKSI DI BAGIAN KIRI DAN KANAN BENDUNG |
Nama: RENALDI GUNAWAN PUTRA |
Tahun: 2021 |
Abstrak Gerusan di definisikan sebagai pembesaran dari suatu aliran bersama dengan pemindahan material melalui aksi gerakan fluida. Gerusan lokal terjadi pada suatu kesempatan aliran, sedimen yang di transpor lebih besar dari sedimen yang disuplai. Akibat adanya kontraksi saluran di tubuh bendung akan meubah pola aliran dan kecepatan aliran. Penelitian ini Untuk mengetahui seberapa besar kedalaman gerusan maksimum di hilir bendung dengan variasi tinggi muka air dan Untuk mengetahui bagaimana pola gerusan yang terjadi di sekitar hilir bendung akibat kontraksi di tubuh bendung. Penelitian ini menggunakan variasi ketinggian muka air sebesar 3 cm, 3,5 cm, dan 4 cm. Untuk masing-masing variasi ketinggian air dilakukan selama 120 menit. Kedalaman gerusan yang di ambil dari penelitian tersebut adalah nilai kedalaman gerusan maksimum. Dari hasil penelitian diperoleh kedalaman gerusan maksimum dengan kontraksi 10% di tubuh bendung dengan variasi ketinggian air 3 cm yaitu sebesar 5,84 cm, untuk variasi ketinggian air 3,5 cm yaitu sebesar 7,85 cm, dan untuk variasi ketinggian air 4 cm yaitu sebesar 8,05 cm. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan semakin besar debit air yang di gunakan maka akan semakin besar pula gerusan yang terjadi. Kemudian pola gerusan yang terjadi di sekitar hilir bendung akibat adanya kontraksi sebesar 10% terhadap lebar flume di sisi kiri dan kanan bendung. Dengan adanya penyempitan pada tubuh bendung akan meningkatkan aliran sehingga cenderung akan semakin besar gerusan yang terjadi. Pola gerusan terbesar terjadi tepat dibawah bendung bagian hilir sehingga perlu proteksi untuk mencegah gerusan yang terjadi. Kata Kunci: Bendung, Kontraksi, Gerusan maksimum, Ketinggian muka air. |