Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulANALISIS BANJIR AKIBAT PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN PADA DAS MIU MENGGUNAKAN METODE HASPERS DAN WEDUWEN DIBANDINGKAN DENGAN METODE SCS
Nama: MUHAMMAD FHATHUR RACHMAN ASMAR
Tahun: 2020
Abstrak
Penggunaan lahan merupakan salah satu factor yang berpengaruh terhadap debit limpasan langsung dan mempengaruhi infiltrasi suatu daerah aliran sungai (DAS). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh perubahan tata guna lahan pada DAS Miu terhadap debit puncak banjir yang terjadi pada tahun 2005, 2010, dan 2016. Perubahan tata guna lahan diidentifikasi melalui analisis spectral citra landsat untuk memperoleh persentase perubahan setiap jenis tata guna lahan dan parameter curve number. Metode untuk menganalisa debit banjir rencana menggunakan Metode Haspers dan Weduwen dengan Metode Soil Conservation Service (SCS). Hasil studi diketahui bahwa parameter koefisien pengaliran (?) mengalami peningkatan dari tahun ke tahun walaupun perubahan yang terjadi tidak signifikan untuk tahun 2005, 2010, dan 2016. Besarnya debit banjir dengan menggunakan Metode Haspers adalah 375,748 m3/detik pada tahun 2005, 438,452 m3/detik pada tahun 2010, 457,982 m3/detik pada tahun 2016. Sedangkan besarnya debit banjir dengan menggunakan Metode Weduwen adalah 383,460 m3/detik pada tahun 2005, 425,820 m3/detik pada tahun 2010, 459,386 m3/detik pada tahun 2016.Besarnya debit banjir dengan menggunakan Metode SCS adalah 682,976 m3/detik pada tahun 2005, 726,530 m3/detik pada tahun 2010, 715,981 m3/detik pada tahun 2016. Perhitungan kala ulang menggunakan metode Haspers diperoleh debit untuk T25 sebesar 599,679 m3/detik, sedangkan menggunakan metode Weduwen diperoleh debit untuk T25 sebesar 477,176 m3/detik Sehingga disimpulkan tutupan lahan sangat berpengaruh terhadap debit banjir Kata kunci : perubahan tata guna lahan, debit puncak banjir, koefisien pengaliran (?), Metode Haspers dan Weduwen, Metode SCS-CN.

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up